- Kosakata Umum yang Sering Digunakan
- Kata-kata Dalam Bahasa Banjar untuk Dipelajari
- Percakapan Sederhana dalam Bahasa Banjar 1. Menyapa dan memperkenalkan diri 2. Bertanya kabar 3. Di warung atau pasar 4. Minta tolong atau permisi 5. Pamit dan menutup percakapan
- Beberapa Istilah Unik yang Sulit Diterjemahkan 1. \ 2. \ 3. \
- Tips Cepat Menguasai Bahasa Banjar
Kalau detikers berencana melancong ke Kalimantan Selatan atau ingin lebih akrab dengan warga Banjar, satu hal yang wajib dipelajari adalah bahasa Banjar.
Bahasa ini digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar, baik di pasar, maupun di rumah. Tidak hanya menjadi alat komunikasi, bahasa Banjar juga menyimpan kearifan lokal yang kuat. Banyak kosakata yang punya nuansa khas, yang susah diterjemahkan secara harfiah ke bahasa Indonesia.
Tapi jangan khawatir, berikut ini detikKalimantan merangkum sejumlah kata dan kalimat penting dalam bahasa Banjar yang bisa detikers kuasai mulai sekarang!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kosakata Umum yang Sering Digunakan
Dalam Bahasa Banjar, 'saya' biasanya disebut ulun, sedangkan 'kamu' adalah pian. Sapaan yang umum digunakan antara sesama orang sebaya adalah 'apa habar pian?' yang berarti 'kamu apa kabar?'
Untuk menyatakan persetujuan, orang Banjar sering bilang 'handak' (ya/mau). Sedangkan untuk menolak, kata 'kada' (tidak) digunakan hampir di semua percakapan. Di kehidupan sehari-hari, detikers akan sering mendengar kata-kata seperti:
- Pian: kamu
- Ulun: saya
- Ikam: kamu (sama seperti 'pian', tapi lebih informal)
- Handak: ingin
- Kada: tidak
- Pahadaan: jualan
- Kawit: dari
- Nyaman: enak
- Tabu: panas
- Napa: kenapa
- Wayah: sudah
- Manyarah: menyerah
- Kitu: begitu
- Baulah: baru saja
- Baarak: ramai
- Bahimbai: jalan-jalan
- Banar: benar
- Bubuhan: kelompok/teman-teman
- Balum: belum
- Sidin: dia (untuk orang ketiga)
Dalam pembicaraan sehari-hari, detikers juga akan sering mendengar ungkapan seperti 'Kada jua' (tidak juga), atau 'Handak pian kah?' yang artinya kamu mau nggak?
Kata-kata Dalam Bahasa Banjar untuk Dipelajari
- Abah: ayah
- Abut: ribut
- Abang: kakak laki-laki
- Acil: bibi, tante
- Ading: adik
- Adu: bertanding
- Akai: aduh
- Aluh: panggilan untuk anak perempuan
- Ambak: pendiam, tidak banyak bicara
- Ancah: kuah, sambal
- Andak: letak, taruh
- Andup: tukar, bertukar
- Anggah: panggilan untuk orang yang lebih tua dari datuk
- Anggat: terhenti, terputus
- Anggih: milik, kepunyaan
- Anggung: bawa, pikul
- Anglo: dapur
- Anguk-anguk: menganggur, duduk tanpa kerja
- Antin: panggilan untuk saudara ipar yang lebih tua
- Anum: muda
- Anyar: baru
- Baapa: buat apa
- Babal: bodoh
- Babacaan: berceramah (tentang agama Islam), membaca ayat Alquran
- Bagah: perasaan perut yang terlalu banyak minum air
- Babagi: berbagi
- Bajamu: terkadang
- Balakang: punggung, belakang
- Balap: lari kencang
- Balatan: jangan-jangan
- Baluk: balok
- Balukuk: tengkuk, leher bagian belakang
- Balum: belum
- Balman: masih belum
- Bangat: sangat, sekali
- Bungas: cantik
- Bungul: bodoh
- Cakang: sombong
- Cabut: pegang
- Campa: pendek, rendah, cebol
- Cangkal: rajin, ulet, tekun
- Capak: rendah
- Caracat: cepat
- Catuk: pukul
- Cawah: robek
- Cuba: coba
- Cagat: tegak
- Dangar: dengarkan
- Dangsanak: saudara
- Danut: basah
- Dapung: ikat
- Duit: uang
- Hampai: sampai, hingga
- Hancap: cepat, segera, lekas
- Handap: pendek
- Hantar: terbaring
- Hawas: melihat
- Hiyau: menyapa, memanggil
- Hamput: lempar
- Jadam: pelit
- Jajak: injak
- Jangga: gula
- Julak: panggilan untuk kakak dari orang tua
- Kadut: tempat uang dari kain
- Ka'i: kakek
- Kalas: muka kelihatan pucat
- Kalu: barang kali
- Lampau: gubuk di tengah sawah
- Licak: becek
- Longkang: jendela
- Lurung: lorong
- Mantah: mentah, belum matang
- Marina: saudara ibu atau bapak
- Minantu: menantu
- Mintuha: mertua
- Mukut: makan di dalam
- Muwar: benci
- Muyak: bosan
- Nanang: anak lelaki kesayangan
- Nyunyuk: stres
- Ngalin: sukar, sulit
- Pagat: putus
- Pajah: padam
- Pagut: peluk
- Pinandu: kenal
- Pukah: patah
- Pulang: lagi
- Rabah: roboh
- Rahal: ganggu
- Ranai: sunyi
- Rukat: berkelahi
- Salau: memang
- Sangit: marah
- Sikap: sigap, cepat, segera
- Supan: malu
- Takajut: terkejut
- Tampungas: cuci muka
- Tangkup: menutup
- Uma: ibu
- Wani: berani
Percakapan Sederhana dalam Bahasa Banjar
Bahasa Banjar penuh dengan percakapan yang terdengar unik di telinga orang luar. Coba praktikkan beberapa contoh percakapan sederhana berikut ini:
1. Menyapa dan memperkenalkan diri
"Pian urang mana?" (Kamu orang mana?)
"Ulun urang Banjarmasin." (Saya orang Banjarmasin.)
"Siapa ngaran pian?" (Siapa nama kamu?)
"Ngaran ulun Diah." (Nama saya Diah.)
2. Bertanya kabar
"Apa kabar pian?" (Apa kabar kamu?)
"Alhamdulillah, sehat jua." (Alhamdulillah, sehat juga.)
"Pian bagawi di mana?" (Kamu kerja di mana?)
"Ulun bagawi di pasar." (Saya kerja di pasar.)
3. Di warung atau pasar
"Berapa ni harganya?" (Ini berapa harganya?)
"Lima ribu haja." (Lima ribu saja.)
"Murah jua, nyaman jua nih." (Murah juga, enak juga ini.)
4. Minta tolong atau permisi
"Tolong ambilakan itu, pian." (Tolong ambilkan itu, ya.)
"Maaf, ulun handak liwat." (Maaf, saya mau lewat.)
"Makasih pian, banar jua pian baik hati." (Terima kasih, kamu memang baik hati.)
5. Pamit dan menutup percakapan
"Ulun handak pulang dulu." (Saya mau pulang dulu.)
"Iya pian, hati-hati di jalan." (Iya, hati-hati di jalan.)
"Salam jua ka bubuhan pian." (Salam juga ke teman-teman kamu.)
Beberapa Istilah Unik yang Sulit Diterjemahkan
Ada juga istilah-istilah khas Banjar yang tidak punya padanan langsung dalam bahasa Indonesia:
1. "Mun kada handak, jangan dipaksa!"
Artinya: Kalau tidak mau, jangan dipaksa. Ungkapan ini sering dipakai saat menasihati orang lain agar tidak memaksakan kehendak.
2. "Apa pian kada malu?"
Artinya: Apa kamu tidak malu? Nada kalimat ini bisa serius atau bercanda tergantung konteks.
3. "Mambayui haja pian tuh"
Artinya: Biar saja kamu begitu. Bisa jadi bentuk pasrah atau sindiran halus.
Tips Cepat Menguasai Bahasa Banjar
Dengarkan langsung dari penuturnya. Banyak penjual di pasar atau sopir angkot yang ramah dan senang berbincang. Dengarkanlah logat dan kosakata mereka supaya detikers juga bisa ikut mencontohkan.
Gunakan setiap hari. Latih kosakata yang sudah dipelajari. Tak perlu malu salah ucap, warga Banjar cenderung menghargai usaha orang luar yang mencoba belajar.
Tonton konten lokal. Ada banyak video pendek dan vlog dalam bahasa Banjar yang bisa detikers akses di media sosial, dari cerita lucu hingga percakapan sehari-hari.
Itulah kosakata dan percakapan dalam Bahasa Banjar. Jadi, siap bajalanan hari ini? Jangan ragu untuk mencoba, karena kata orang Banjar: Mun kada mencoba, kada akan bisa.
(sun/des)