Kosakata Bahasa Banjar Sehari-hari, Wajib Tahu Sebelum 'Baisukan' ke Kalsel

Kosakata Bahasa Banjar Sehari-hari, Wajib Tahu Sebelum 'Baisukan' ke Kalsel

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Selasa, 27 Mei 2025 11:00 WIB
Pedagang pasar terapung melakukan transaksi di atas sungai Martapura, desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (13/12/2019). Pemerintah Provinsi Kalsel terus berupaya mendorong pengembangan sektor pariwisata dan bertekad mengalihkan sumber pendapatan daerah (PAD) utamanya dari sektor pertambangan ke pariwisata. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/ama.
Kalimantan Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Banjarmasin -

Bahasa Banjar menjadi bahasa ibu yang hidup di Bumi Lambung Mangkurat alias Kalimantan Selatan, mengalir dalam percakapan sehari-hari, dari pasar hingga ke ruang tamu. Bahasa Banjar bukan hanya alat komunikasi, tapi juga cerminan keakraban dan kekhasan budaya setempat. Tak heran, memahami kosakata dasarnya adalah bekal penting jika kamu ingin benar-benar merasa diterima dan menyatu dengan kehidupan masyarakat lokal.

Kalau detikers sedang merencanakan perjalanan ke Banjarmasin, Martapura, Barabai, atau daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan, mengenal Bahasa Banjar adalah sebuah sunnah. Tidak perlu jadi fasih, cukup mengingat beberapa frasa penting bisa membuat percakapan jadi lebih hangat dan menyenangkan.

Yuk, kenalan dengan bahasa Banjar bersama detikKalimantan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka dalam Bahasa Banjar

Nol: Huluk

Satu: Sasai

Dua: Dua

Tiga: Talu

Empat: Ampat

Lima: Lima

Enam: Anam

Tujuh: Tujuh

Delapan: Dalapan

Sembilan: Sambilan

Sepuluh: Sapuluh

Urutan nomor 11-19, detikers hanya perlu menambahkan kata 'balas'. Sementara untuk puluhan, ratusan, dan ribuan secara berturut-turut diikuti oleh kata 'pulu', 'ratus', dan 'ribu'.

Panggilan dalam Bahasa Banjar

Pian: Kamu

Ulun: Saya

Ikam: Kamu

Abah: Ayah

Ummah: Ibu

Anak: Anak

Amang: Paman

Nini: Nenek

Aki: Kakek

Ading: Adik

Laki/Kaluak: Laki-laki

Bini/Papadaan: Perempuan

Ikam sabarataan: Kalian

Andung: Bibi/tante

Guru: Sebutan untuk orang yang dihormati atau ahli agama

Pertanyaan dalam Bahasa Banjar

Apa pian handak? (Apa yang kamu mau?)

Apa taguh? (Apa kabar?)

Siapa nama ikam? (Siapa nama kamu?)

Nang mana kam pilih? (Yang mana kamu pilih?)

Bapira harganya? (Berapa harganya?)

Di mana pian tinggal? (Di mana kamu tinggal?)

Kenapa pian kada datang? (Kenapa kamu tidak datang?)

Kapan kita baisukan? (Kapan kita jalan-jalan?)

Siapa yang datang tadi? (Siapa yang datang tadi?)

Sapaan dalam Bahasa Banjar

Salam sejahtera pian: Salam sejahtera untukmu

Apa kabar pian?: Apa kabar kamu?

Salam pagi: Selamat pagi

Salam malam: Selamat malam

Jaga-jaga di jalan: Hati-hati di jalan

Kosakata Banjar yang Sering Digunakan

Berikut ini beberapa kosakata dan frasa Bahasa Banjar yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Pian: Kamu

Ulun: Saya

Kada: Tidak

Handak: Mau/Ingin

Mamintak: Minta

Sungut: Marah/Cemberut

Parak: Dekat

Gawi: Kerja/Aktivitas

Bauhandak: Suka

Baisukan: Main/Jalan-jalan

Mamaulah: Marah-marah

Barataan: Semua

Bahandap: Duduk bersila

Tapih: Sarung

Karing: Kering

Basambat: Mengeluh

Bapandir: Bercerita

Lawas: Lama/Tua

Bubuhan: Keluarga/Sekelompok orang

Kadada: Tidak ada

Nang: Yang

Pahuluan: Hulu/Pedalaman

Contoh Kalimat Percakapan dalam Bahasa Banjar

  • Pian handak mamintak kue di warung kah? (Kamu mau minta kue di warung?)
  • Ulun kada sangka pian bisa bapandir lawas begini. (Saya tidak menyangka kamu bisa bercerita lama begini.)
  • Barataan urang kampung handak baisukan ke sungai. (Semua orang kampung mau jalan-jalan ke sungai.)
  • Kadada gawi hari ini, bisa bahandap di rumah pian. (Tidak ada kerja hari ini, bisa duduk bersila di rumahmu.)
  • Pian handak kamana hari ini? (Kamu mau ke mana hari ini?)
  • Ulun handak ka pasar, membeli kambang. (Saya mau ke pasar, membeli bunga.)
  • Kada usah mamaulah, sabar haja lah. (Nggak usah marah-marah, sabar saja.)

Sejarah Singkat Bahasa Banjar

Bahasa Banjar merupakan bagian dari rumpun Melayu, namun berkembang secara mandiri selama berabad-abad di Kalimantan Selatan dan sebagian wilayah Kalimantan Tengah serta Timur. Bahasa ini mengalami proses asimilasi dengan bahasa-bahasa Dayak, Jawa, bahkan Arab dan Belanda akibat pengaruh perdagangan, migrasi, dan Islamisasi di masa lalu.

Bahasa Banjar sendiri memiliki dua dialek utama, yaitu Banjar Hulu dan Banjar Kuala. Dialek Banjar Hulu lazim digunakan di daerah pedalaman seperti Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan sekitarnya. Sementara itu, Banjar Kuala banyak dipakai di daerah pesisir seperti Banjarmasin dan sekitarnya. Meski ada perbedaan dalam pengucapan dan pilihan kata, keduanya tetap dipahami oleh penutur asli.

Kini, Bahasa Banjar tidak hanya hidup dalam komunikasi harian, tapi juga menjadi bahasa pengantar dalam seni, lagu daerah, hingga konten digital. Dari pantun, madihin, hingga TikTok, Bahasa Banjar terus bertransformasi tanpa kehilangan jati dirinya.

Mempelajari Bahasa Banjar, meski hanya sedikit, adalah langkah kecil yang bisa detikers coba untuk membuka pintu ke pemahaman budaya yang lebih luas. Jadi, kapan pian baisukan ke Kalimantan Selatan?




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads