.webp)
Kalau lawan kata lapar itu kenyang, lalu lawan kata haus itu apa? Tentunya bukan kalimat panjang seperti 'tak ingin minum' atau 'tidak haus' ya!
Baru-baru ini, dikutip detikEdu dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sudah terdapat lawan kata haus yakni palum. Kata tersebut mungkin masih asing terdengar, tetapi sudah resmi tercantum di KBBI sehingga bisa dipakai dalam kegiatan komunikasi tulis maupun lisan.
Kata 'palum' sudah dimasukkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Dalam KBBI online, definisi kata palum didefinisikan sebagai sudah puas; hilas rasa haus: kondisi -- membuat anak lebih tenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, kini masyarakat tidak lagi menggunakan kata 'tidak haus' atau 'sudah minum'. Jika ingin menggambarkan kondisi tersebut, bisa memakai kata palum.
Dalam unggahan Instagram @badanbahasakemendikbud, diterangkan bahwa kata palum diambil dari bahasa Batak Pakpak. Bahasa tersebut berasal dari Provinsi Sumatera Utara.
Baca juga: Suku Dayak, Penduduk Asli Kalimantan |
Setelah ditelusuri dalam Kamus Bahasa Dairi Pakpak, 'palum' memiliki definisi sebagai berikut:
Sembuh, sembuh dahaga (RW); empalum atena, senang hatinya, tidak
takut, terhibur; pepalum ate, apa yang menyenangkan hati pada pembalasan, marah, keinginan.
Bahasa Indonesia memang banyak mengadopsi bahasa daerah sebagai bahasa resmi nasional. Termasuk kata-kata dari bahasa Batak. Selain palum, ternyata ada beberapa kata dalam KBBI yang juga berasal dari bahasa Batak.
Seperti horas untuk menyatakan selamat, gumul artinya bayi yang bentuk tubuhnya bundar seperti bola, hingga parmitu artinya orang yang gemar minum minuman keras.
(aau/aau)
