Kata Menhub Soal Proyek Kereta Antarnegara di Kalimantan

Kata Menhub Soal Proyek Kereta Antarnegara di Kalimantan

Shafira Cendra Arini - detikKalimantan
Senin, 22 Des 2025 20:29 WIB
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menanggapi wacana pembangunan jalur kereta lintas negara di Pulau Kalimantan yang menghubungkan Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Apa katanya?

Dudy mengaku hingga saat ini belum menerima proposal terkait rencana pengembangan jalur kereta tersebut. Namun demikian, pihaknya terbuka untuk pembahasan lebih lanjut.

"Saya baru dengar, memang ada semacam usulan dari Malaysia, dari Sarawak. Kami sih dengan senang hati sangat terbuka untuk membahas. Kalau memang itu baik buat semuanya, kenapa tidak?," kata Dudy ditemui di Kantor Jasa Marga Tollroad Command Center Jatiasih, Bekasi, Senin (22/12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wacana ini awalnya disampaikan oleh Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, saat berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Dudy menilai pihaknya perlu melakukan perhitungan lebih lanjut untuk melihat potensi dari pembangunan jalur kereta tersebut.

"(Feasible dibangun?) saya mesti lihat dulu hitungannya gimana," ujarnya.

Untuk diketahui, Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, mengunjungi IKN beberapa waktu lalu untuk membahas tentang peluang kerja sama di sektor transportasi, baik itu penerbangan hingga perkeretaapian.

"Selain transportasi udara, kami juga sedang mengkaji pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam," ujar Lee Kim Shin, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

Pemerintah Sarawak juga menyiapkan rute penerbangan langsung menuju ke beberapa daerah di Pulau Kalimantan, termasuk Nusantara. Rute tersebut akan dioperasikan oleh Air Borneo, maskapai baru yang ditargetkan akan meluncur pada Januari 2026 mendatang.

"Kita dalam pulau yang sama di Borneo. Kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara, ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara," ujarnya.

Baca artikel selengkapnya di sini.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads