Kapan Kilang Terbesar RI di Balikpapan Diresmikan? Bahlil: 17 Desember

Nasional

Kapan Kilang Terbesar RI di Balikpapan Diresmikan? Bahlil: 17 Desember

Herdi Alif Al Hikam - detikKalimantan
Kamis, 20 Nov 2025 21:30 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Balikpapan -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan bakal diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 17 Desember 2025. Itu proyek pengembangan kilang terbesar di Indonesia.

Dikutip detikFinance, perihal itu baru saja dilaporkan Bahlil secara langsung ke Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Siang tadi, ia merapat dan melakukan pertemuan empat mata dengan Prabowo.

"Rencananya, insyaallah doa'in di tanggal 17 Desember," ujar Bahlil usai pertemuan di Istana, Kamis (20/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut jika RDMP Balikpapan telah diresmikan dan bisa beroperasi, maka swasembada energi untuk komoditas energi dan solar sudah berada di depan mata.

"Saya melaporkan tentang rencana peresmian RDMP di Kalimantan Timur yang kalau itu diresmikan maka insyaallah 2026 kita sudah mencapai swasembada di bidang energi solar dan avtur. Ini yang kita lagi rencanakan ke depan," ungkap Bahlil.

Untuk diketahui, proyek pengembangan kilang RDMP Balikpapan terdiri dari fasilitas produksi dan juga fasilitas pendukung, termasuk fasilitas infrastruktur oil storage untuk 2 juta barel. Harapannya proyek ini dapat cepat beroperasi pada Desember 2025 guna memenuhi 22 hingga 25% kebutuhan BBM nasional.

Kilang itu merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menelan investasi sebesar US$ 7,4 miliar atau setara dengan Rp 126 triliun, dan menjadi salah satu investasi terbesar dilakukan BUMN dalam satu titik kegiatan untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengatakan, sejumlah tahapan penting telah dilalui KPI untuk memastikan proyek ini berjalan dengan baik. Di antaranya pengoperasian awal unit utama pengolahan atau Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex RDMP Balikpapan, yang telah dilakukan pada 10 November 2025.

Ia menjelaskan RFCC merupakan unit utama kilang untuk menghasilkan produk berstandar setara Euro V. RFCC juga akan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi Kilang Balikpapan. Pengoperasian RFCC pada momen Hari Pahlawan lalu menjadi simbol komitmen KPI dan Pertamina dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang berdaulat dan berkelanjutan.

"Ini merupakan tahapan penting yang telah dilalui KPI dan Pertamina dalam pengoperasian RDMP Balikpapan. RFCC tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperbesar nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri," papar Taufik dalam keterangan resmi Kementerian ESDM.

Tak hanya memproduksi BBM ramah lingkungan, Kilang Balikpapan juga akan mengolah residu-residu yang ada untuk menghasilkan produk-produk industri kimia bernilai tinggi seperti propylene dan ethylene.

Dua produk itu sangat dibutuhkan industri petrokimia dalam negeri sebagai bahan baku yang selama ini kekurangan pasokannya, dan dipenuhi permintaannya melalui impor.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Menjelajahi Keindahan Alam di Labuan Cermin dan Menikmati Panorama di Berau "
[Gambas:Video 20detik]
(sun/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads