Prabowo Bakal Resmikan Kilang Terbesar RI di Balikpapan pada Desember 2025

Prabowo Bakal Resmikan Kilang Terbesar RI di Balikpapan pada Desember 2025

Heri Purnomo - detikKalimantan
Kamis, 20 Nov 2025 12:37 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Foto: Presiden Prabowo Subianto (Dok. YouTube Setpres)
Balikpapan -

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan digadang-gadang menjadi kilang terbesar di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto bakal meresmikannya pada Desember 2025.

Dikutip detikFinance, proyek itu terdiri dari fasilitas produksi dan juga fasilitas pendukung, termasuk fasilitas infrastruktur oil storage untuk 2 juta barel. Harapannya, proyek itu dapat beroperasi pada Desember 2025 guna memenuhi 22 hingga 25% kebutuhan BBM nasional.

Itu seperti yang diungkapkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot usai mengunjungi RDMP Kilang Balikpapan, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis (20/11/2025). Yuliot menuturkan kunjungan itu dilakukan untuk melihat progres yang tersisa, sebelum diresmikan secara langsung oleh Presiden Prabowo pada Desember nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kunjungan kita kali ini untuk melihat kesiapan produksi Kilang Balikpapan yang direncanakan akan diresmikan oleh Bapak Presiden. Peresmian fasilitas oleh Bapak Presiden akan kami usulkan berdasarkan kesiapan yang ada di lapangan", ungkapnya.

Menurut Yuliot, saat ini hanya tersisa progres sedikit pada bagian-bagian yang detail, bukan bagian proyek yang utama. Sehingga tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.

"Jadi, untuk kesiapan secara fasilitas masih ada penyempurnaan sekitar 1-2% yang kita harapkan dalam beberapa hari ke depan itu bisa diselesaikan 100%, sehingga siap untuk diresmikan. Yang 1,5% itu ada detail-detail pekerjaan saja," jelasnya.

RDMP Kilang Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), di mana menelan investasi sebesar USD 7,4 miliar atau setara dengan Rp 126 triliun. Proyek itu menjadi salah satu investasi yang terbesar dilakukan BUMN, dalam satu titik kegiatan untuk mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Salah satu fasilitas yang ada di sini akan menyediakan energi, dengan adanya fasilitas ini, kita mendukung sepenuhnya visi Bapak Presiden yaitu ketahanan energi dan juga bagaimana ketahanan energi ini akan mendukung ketahanan nasional secara keseluruhan karena seluruh kegiatan ekonomi tidak mungkin tanpa ketersediaan energi," papar Yuliot.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengatakan sejumlah tahapan penting telah dilalui KPI untuk memastikan proyek ini berjalan dengan baik. Di antaranya pengoperasian awal unit utama pengolahan atau Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex RDMP Balikpapan, yang telah dilakukan pada 10 November 2025.

Taufik menjelaskan RFCC merupakan unit utama kilang untuk menghasilkan produk berstandar setara Euro V. RFCC juga akan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi Kilang Balikpapan. Pengoperasian unit RFCC pada momen Hari Pahlawan 2025 menjadi simbol komitmen KPI dan Pertamina dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang berdaulat dan berkelanjutan.

"Ini merupakan tahapan penting yang telah dilalui KPI dan Pertamina dalam pengoperasian RDMP Balikpapan. RFCC tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperbesar nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri," ucap Taufik.

Tak hanya memproduksi BBM ramah lingkungan, nantinya Kilang Balikpapan juga akan mengolah residu-residu yang ada untuk menghasilkan produk-produk industri kimia bernilai tinggi seperti propylene dan ethylene. Dua produk ini sangat dibutuhkan oleh industri petrokimia dalam negeri sebagai bahan baku yang selama ini kekurangan pasokannya dan dipenuhi permintaannya melalui impor.

Baca selengkapnya di sini.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads