ChatGPT Sering Jadi 'Konsultan' Kesehatan, Dokter Terancam AI?

Internasional

ChatGPT Sering Jadi 'Konsultan' Kesehatan, Dokter Terancam AI?

fahri zulfikar - detikKalimantan
Kamis, 25 Sep 2025 21:27 WIB
London, UK - 05 03 2025: Apple iPhone screen with Artificial Intelligence icons internet AI app application ChatGPT, DeepSeek, Gemini, Copilot, Grok, Claude, etc.
Ilustrasi aplikasi AI. Foto: Getty Images/alexsl
Balikpapan -

Keberadaan Artificial intelligence (AI) banyak menciptakan kebiasaan baru, seperti konsultasi kesehatan dengan aplikasi AI, seperti ChatGPT hingga Gemini. Apakah kebiasaan ini bakal mengancam profesi dokter?

Pertanyaan ini muncul karena saat ini sudah ada sejumlah pekerjaan yang digantikan dengan AI karena lebih efisien, misalnya penerjemah, editor naskah, petugas tol, bahkan menteri negara seperti di Albania.

Dikutip dari detikEdu, pakar penggunaan AI dan direktur pelaksana Aspen Analytics, Andrew Gadomski, mengatakan pekerjaan yang berbasis pengetahuan lebih rentan terdampak AI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa dikatakan pendiri Ladders, Inc., sebuah platform lowongan kerja digital, Marc Cenedella. Pekerjaan yang membutuhkan penilaian dan selera, paling berkemungkinan untuk diotomatisasi.

"Peran yang membutuhkan empati, penilaian, dan keterampilan fisik akan tetap tahan (dari ancaman) AI," ungkapnya, dikutip dari USA Today.

Berikut ini adalah 3 pekerjaan yang dianggap aman dari ancaman AI:

1. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Cenedella mengungkap, masih ada pekerjaan berbasi pengetahuan dan kebijaksanaan yang belum digantikan AI, yaitu pekerjaan di bidang pelayanan kesehatan dan sosial.

"Terapis, dokter, pelatih, dan guru harus menunjukkan empati dan terhubung dengan pasien dan murid mereka, dan AI tidak dapat melakukannya," jelasnya.

Menurutnya, bidang asuransi juga akan lebih nyaman membayar ke praktisi kesehatan tanpa menggunakan robot atau AI.

2. Hukum

Gadomski berpendapat, pekerjaan lain yang berhubungan dengan hukum juga tahan terhadap AI. Meskipun paralegal dan asisten hukum mungkin merasa otomatisasi mengurangi pekerjaan mereka, pengacara dirasa tetap aman.

"Agar Anda bisa masuk ke ruang sidang dan memiliki terdakwa, Anda harus menjadi seorang pengacara. Anda harus lulus ujian advokat dan memiliki lisensi," katanya.

3. Layanan Tanggap Darurat

Selain itu, ada pekerjaan tanggap darurat yang tahan terhadap AI. Misalnya seperti penyelamat penjaga pantai hingga petugas pemadam kebakaran.

"Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan ketangkasan, pengambilan keputusan yang cepat, dan pengerahan tenaga fisik - bidang-bidang di mana robotika masih menghadapi kendala biaya, kepercayaan, dan keandalan," ucapnya.

Baca artikel selengkapnya di sini.




(faz/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads