Di era Artificial Intelligence (AI), tak sedikit orang waswas kehilangan pekerjaan. Mereka khawatir keahliannya saat ini tergantikan kecerdasan buatan.
Mengenai kekhawatiran itu, Geoffrey Hinton memiliki pesan untuk anak muda. Menurut ilmuwan komputer yang sering disebut Bapak AI itu, berlatihlah jadi tukang ledeng.
Geoffrey mengatakan pekerjaan yang melibatkan tenaga kerja manual merupakan pekerjaan yang paling tidak terancam AI atau teknologi. Namun pekerjaan itu seringkali dianggap kurang bergengsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir tukang ledeng risikonya kecil. Seseorang seperti asisten hukum, paralegal, mereka tidak akan dibutuhkan untuk waktu yang lama," kata peraih Nobel itu dikutip detikInet dari NBC.
Keterampilan kerah biru itu menawarkan keamanan jangka panjang bagi pekerja, yang dapat melakukan apa yang tidak dapat dilakukan komputer. Bulan lalu, Microsoft mengungkap pekerjaan yang dapat terancam AI yakni penerjemah, sejarawan, perwakilan layanan pelanggan dan penjualan, serta penulis.
Sementara itu, beberapa peran yang dianggap aman termasuk tukang atap, operator kereta api, pekerja pemindah bahan berbahaya, dan tukang cat. Ahli flebotomi dan asisten perawat juga dianggap aman.
Pekerjaan manual diperkirakan tetap ada dalam jangka panjang. "Otomatisasi merupakan ancaman rendah bagi pekerjaan-pekerjaan ini karena melibatkan orang yang memasang peralatan secara manual, dan banyak dari mereka yang melakukannya mendekati masa pensiun," kata Tony Spagnoli, dari North American Technician Excellence.
Namun bagi banyak orang, hanya masalah waktu sebelum kekurangan pekerjaan terkait AI mulai terjadi. "Inovasi terkait kecerdasan buatan (AI) dapat menggantikan 6-7% tenaga kerja AS jika AI diadopsi secara luas," kata Goldman Sachs.
Pekerjaan kerah biru pun dilirik. Platform Resume Builder merilis survei terhadap lebih dari 1.400 orang dewasa Geni Z. Di antara temuan adalah 42% responden, banyak di antaranya sarjana, sudah bekerja atau mengejar pekerjaan kerah biru atau pekerjaan terampil. Motivasi utama termasuk menghindari utang mahasiswa dan mengurangi risiko diganti AI.
Sementara itu bagi Generasi Z tanpa gelar, pekerjaan kerah biru menawarkan jalur menuju stabilitas keuangan tanpa beban pinjaman mahasiswa di AS. Meski demikian, tidak berarti pekerjaan kerah biru akan 100% aman.
"Robotika benar-benar akan datang. Robotika akan mulai menggantikan pekerjaan tingkat pemula, seperti mengemudikan truk dan memindahkan peralatan, tapi mungkin perlu waktu untuk mulai memahami pekerjaan yang kompleks ini," kata Andrew Reece, kepala ilmuwan AI di BetterUP.
Peningkatan dalam robotika dan teknologi yang dapat menggantikan manusia di dunia nyata dinilai masih jauh. Sebagian besar AI masih dilatih terutama pada data teks, sehingga hanya memberikan sedikit atau bahkan tidak ada pemahaman tentang dunia nyata.
Artikel ini sebelumnya tayang di detikInet dengan judul Pesan Bapak AI ke Anak Muda: Berlatihlah Jadi Tukang Ledeng.
(sun/des)