Pemerintah tengah memantapkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia. Sejumlah daerah telah diproyeksikan menjadi lokasi PLTN, salah satunya Kalimantan Barat.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P Hutajulu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI. Selain Kalimantan Barat, wilayah lain yang jadi calon kuat adalah Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung.
Bocoran lokasi itu sendiri telah dicantumkan dalam Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Ditetapkan dua wilayah yang akan menjadi lokasi pertama pengembangan PLTN, yakni Sumatera dan Kalimantan. Namun, belum spesifik disebutkan nama daerahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapasitas pembangkit di kedua wilayah masing-masing sebesar 250 Megwatt (MW). Sehingga total keseluruhannya menjadi 500 MW. Menurut Jisman, kemungkinan PLTN akan dibangun di Sumatera Utara hingga Kalimantan Barat.
"Lalu nuklir ada 250 megawatt, 2 unit. Di RUPTL kami sudah menentukan di sistemnya, bukan di lokasi persisnya. Jadi di sistem Sumatera dan sistem Kalimantan. Jadi bisa saja itu di sekitar Sumatera Utara, Sumatera dekat-dekat Kepri (Kepulauan Riau), jadi ada di sekitar Babel (Bangka Belitung) dan Kalimantan Barat," ujar Jisman, Senin (30/6/2025).
Jisman mengatakan PLTN pertama ini ditargetkan beroperasi secara komersil antara 2032 atau 2033. Kementerian ESDM mengupayakan pembentukan Nuclear Eenergy Program Implementation Organization (NEPIO) atau Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir untuk mendukung proyek ini.
Jisman juga mengungkapkan adanya temuan potensi energi bayu atau energi angin di beberapa lokasi. Antara lain di pantai utara Jawa, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
"Untuk bayu yang onshore dan offshore di utara dan selatan Jawa, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Jadi ada penemuan baru kalau bisa saya sebut dari satu negara bahwa di pantai utara di Jawa, di ketinggian sekitar 140 meter diperoleh potensi bayu itu sangat besar. Maka akan kita dorong nanti untuk penemuan bayu yang di RUPTL sekitar 7 giga akan didorong ke sana," tutupnya.
Selain itu, sejumlah sumber energi bersih lainnya juga terus dikembangkan pemerintah. Ada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang proyeknya sudah dimulai di Cirata, Jawa Barat. Kemudian ada pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dikembangkan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Artikel ini telah tayang di detikFinance.
(des/des)