Kalimantan Ternyata Punya Potensi Nuklir, Ini Lokasinya

Nasional

Kalimantan Ternyata Punya Potensi Nuklir, Ini Lokasinya

Heri Purnomo - detikKalimantan
Selasa, 17 Jun 2025 10:02 WIB
Pulau Kalimantan disebut sebagai salah satu paru-paru dunia karena luas hutannya yang mencapai hingga 40,8 juta hektar. Beginilah potret hijaunya hutan Kalimantan.
Hutan Kalimantan. Foto: Rachman Haryanto
Balikpapan -

Kalimantan ternyata tak cuma memiliki kekayaan berupa hutan hujan tropis yang begitu luas. Berbagai sumber daya energi terkandung dalam pulau terbesar ketiga di dunia ini. Mulai dari batu bara, biomassa, hingga nuklir yang sedang dikembangkan saat ini.

Mengutip detikFinance, potensi nuklir di Pulau Kalimantan itu disinggung dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034. Potensi sumber daya nuklir yang melimpah ini berasal dari uranium/thorium yang ditemukan di Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Melawi.

Menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Eenergi Kalimantan Barat, potensi uranium/thorium di Kabupaten Melawi sebesar 24.112 ton. Potensi ini dapat digunakan sebagai sumber primer Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari Pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN," tulis dokumen tersebut, dikutip pada Senin (16/6/2025).

Pembangunan dan pengoperasian PLTN harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mulai dari jaminan pasokan bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, kepastian keselamatan dan keamanan, serta memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan rekomendasi dari International Atomic Energy Agency (IAEA).

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat mengungkapkan rencana pemerintah membangun PLTN pada 2027 mendatang. PLTN ini ditargetkan beroperasi mulai 2032.

Menurut Bahlil, kementeriannya melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi (Ditjen EBTKE) sedang mempersiapkan berbagai regulasi terkait rencana pengembangan PLTN ini. Pembangunan juga masuk ke RUPTL PT PLN (Persero) 2025-2034 yang sempat disinggung di atas.

"Dan rencana kita di 2030-an, 2032 sudah selesai. Jadi mungkin pembangunannya itu lagi 4-5 tahun. Jadi mungkin 2027 sudah mulai on kerjanya," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Pembangunan PLTN tersebut, kata Bahlil, akan berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kapasitasnya sebesar 250 Megawatt (MW).

"Tapi kita mulai dengan kecil-kecil dulu. 250 MW, 250 MW dulu. Kalau ini sudah bagus, baru kita mainkan," katanya.

Survei dan studi tapak PLTN oleh BATAN/BRIN di beberapa lokasi dengan mempertimbangkan kriteria dan peraturan perundang-undangan. Pertimbangannya antara lain mengenai kegempaan, besaran peak ground acceleration (PGA), bahaya gunung api dan sesar permukaan.

Hasilnya, ada 28 wilayah potensial, termasuk yang sudah dilakukan evaluasi, survei serta pra survei sebelumnya. Dari 28 wilayah potensial ini, PLTN dapat dibangun dengan kapasitas hingga 70 GW.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads