Warga Krayan Selatan Nunukan Keluhkan Akses Internet Terbatas, BTS Tak Optimal

Warga Krayan Selatan Nunukan Keluhkan Akses Internet Terbatas, BTS Tak Optimal

Oktavian Balang - detikKalimantan
Selasa, 10 Jun 2025 18:30 WIB
Seorang teknisi mengecek salah satu stasiun pemancar atau tower Base Transceiver Station (BTS) Bakti Komdigi di Pulau Jemaja, Anambas, Kepulauan Riau, Senin (4/11/2024).
Ilustrasi BTS Bakti Komdigi. Foto: Rifkianto Nugroho
Nunukan -

Warga Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengeluhkan kondisi sejumlah Base Transceiver Station (BTS) yang tidak berfungsi secara optimal. Akibatnya, akses internet menjadi tidak lancar.

Camat Krayan Selatan, Oktovianus Ramli, mengungkapkan bahwa lima titik BTS yang dibangun pada 2023 di wilayah Desa Long Budung, Pa'Tera, Pa'Urang, Long Pasia, dan Liang Lunuk hingga kini belum memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

"Beberapa waktu lalu, teknisi datang untuk memperbaiki BTS tersebut. Namun, setelah mereka pergi, tidak ada perubahan sama sekali," ujar Oktovianus kepada detikKalimantan, Selasa (10/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan bahwa jaringan hanya dapat diakses oleh beberapa jenis ponsel tertentu, sementara ponsel lainnya, termasuk miliknya, tidak dapat terhubung.

Menurut Oktovianus, BTS yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini hanya dapat digunakan melalui hotspot dari ponsel yang berhasil terkoneksi.

"Jaringan pilih-pilih HP. Kalau jaringan mati selama tiga hari, seperti yang terjadi di Krayan Selatan, dampaknya sangat besar bagi warga," keluhnya.

Melvari Petrus, salah satu warga, juga menyampaikan pengalaman serupa. Ia menyebutkan bahwa teknisi yang datang hanya memperbaiki baterai pemancar.

"Saya coba hubungi nomor Kominfo yang diberikan, tapi hanya mendapat balasan otomatis. Katanya ada tim khusus yang menangani jaringan, tapi sampai sekarang belum ada solusi," ungkap Petrus.

Warga menilai pembangunan BTS ini seolah hanya sebagai 'pajangan' karena tidak memberikan dampak signifikan.

"Buat apa dibangun kalau tidak bermanfaat bagi masyarakat? Banyak proyek di sini yang seperti ini, dibangun lalu ditinggalkan begitu saja," sesal Oktovianus.

Oktovianus mendesak Kominfo dan Telkomsel untuk segera menangani masalah ini. Ia berharap ada tindakan konkret agar jaringan dapat diakses oleh semua jenis ponsel dan memberikan manfaat nyata bagi warga Krayan Selatan.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads