PT Pertamina memastikan bahan bakar minyak (BBM) yang disalurkan di Kalimantan Utara (Kaltara) telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP). Hal ini disampaikan menyusul keluhan masyarakat terkait dugaan kualitas BBM buruk yang berdampak pada kerusakan kendaraan.
Untuk memastikan hal ini, Ombudsman Kaltara, Polres Tarakan, dan Pemkot Tarakan kembali melakukan inspeksi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tarakan pada Senin (14/4/2025). Kegiatan ini sebagai lanjutan sidak sebelumnya pada Kamis (10/4/2025) di SPBU Mulawarman.
Sales Branch Manager Kalimantan Timur-Utara (Kaltimut) Fuel PT Pertamina Ferdi Kurniawan mengatakan pihaknya telah melakukan uji visual bersama Polres, Ombudsman, Kejaksaan, dan Pemkot Tarakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasilnya, BBM yang kami salurkan sesuai standar. Tapi jika ada keluhan di lapangan, kami terbuka. Konsumen bisa serahkan sampel, kami akan cek lebih lanjut," ujarnya kepada detikKalimantan, Senin (14/4/2025).
Terkait usulan pembukaan bengkel gratis di Kaltara untuk masyarakat yang terdampak, Ferdi menyebut hal itu masih dalam pembahasan.
"Kondisi di Balikpapan dan Samarinda juga masih digodok. Tidak bisa langsung diputuskan, karena ada proses internal dan audit untuk pertanggungjawaban. Kami tunggu keputusan Pertamina Kaltim, lalu akan kami adopsi," jelasnya.
Ferdi menegaskan masyarakat Kaltara tak perlu khawatir. Ia memastikan pengawasan ketat dilakukan bersama pemerintah dan penegak hukum, mulai dari titik suplai hingga SPBU. Meski begitu, Ferdi menegaskan Pertamina tetap membuka ruang dialog jika ada keluhan.
"BBM yang disalurkan sudah on spec, sesuai ketentuan. Masyarakat bisa tenang, kami pastikan kualitasnya baik. Kami siap telusuri setiap aduan dengan transparan," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Ombudsman Kaltara Maria Ulfa menjelaskan bahwa pengujian pada Senin (14/4) dilakukan langsung pada mobil tangki pengangkut BBM.
"Kami uji pakai pasta khusus di alat tera. Jika warnanya berubah saat dicelupkan ke tangki, berarti ada kandungan lain. Tadi hasilnya tidak berubah, artinya BBM murni," ujarnya kepada detikKalimantan.
Maria menambahkan pengukuran densitas BBM juga menunjukkan hasil konsisten dengan sampel yang dikirim ke Laboratorium Energi dan Migas (LE Migas) beberapa hari lalu. Namun, ia mencatat adanya temuan abu dari pengurasan tangki di bengkel sebelumnya.
"Untuk pastikan BBM di tangki transportir sama dengan yang di SPBU, mobil tangki ini kami tahan dulu sebelum distribusi," katanya.
(des/des)