Kepala Puskesmas Lumbis Mansalong, Sulfidayati buka suara soal kasus viral meninggalnya pasien bernama Natal (44), yang diduga akibat kekosongan petugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Posisinya tadi karena jam salat, petugas pulang dulu istirahat, salat, dan makan," ujar Sulfidayati saat dikonfirmasi detikKalimantan, Jumat (20/12/2025).
Soal kosongnya pos pelayanan vital tersebut, Sulfidayati tidak menampik adanya celah dalam pelayanan hari itu. Ia membenarkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP), layanan gawat darurat menuntut kesiagaan penuh petugas di lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kalau gawat darurat itu seharusnya siaga. Artinya tidak boleh ditinggal," terangnya saat ditanya mengenai SOP IGD.
Dalih SDM Terbatas
Namun, ia menjelaskan petugas jaga saat itu terpaksa meninggalkan pos karena kebutuhan pribadi (ishoma) dan tidak ada petugas pengganti yang berjaga (standby) di jam transisi tersebut.
Sulfidayati berdalih, pelanggaran SOP tersebut terpaksa terjadi karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akut di fasilitas kesehatan tersebut. Menurutnya, petugas jaga pagi itu bekerja seorang diri dan harus merangkap berbagai tugas sekaligus.
"Petugas piket cuma satu. Dia yang handle poli, UGD, sekalian rawat inap," jelasnya.
Ia menyebut sistem pergantian (rolling) petugas sulit dilakukan karena jadwal dinas yang padat. "Mungkin bisa rolling saat ditinggal, tapi kami juga tidak bisa seperti itu karena kan ada yang dinas malam, ada yang dinas siang lagi nanti," tambahnya.
Lebih lanjut, Sulfidayati mengungkapkan kondisi miris yang dialami Puskesmas Mansalong. Untuk meng-cover layanan IGD 24 jam, rawat inap, dan PONET, pihaknya hanya memiliki total 7 orang perawat. Jumlah itu dinilai sangat tidak ideal untuk melayani cakupan wilayah yang luas meliputi Lumbis, Ogong, hingga Sembakung.
"Jujur kami kurang tenaga. Bayangkan kami cover Lumbis, Ogong, Sembakung. Pagi itu banyak kunjungan, kalau cuma satu petugas ya kewalahan juga," keluhnya.
Upaya Puskesmas Selamatkan Pasien
Meski mengakui adanya kekosongan saat pasien pertama kali datang, Sulfidayati membantah tudingan penelantaran total. Ia mengklaim saat pasien datang kembali dalam kondisi kritis (kunjungan kedua) sekitar pukul 14.00 Wita, tindakan medis langsung dilakukan.
"Pas datang kedua, saya sudah di tempat. Kami langsung tindaki, langsung resusitasi jantung paru (RJP), pasang oksigen dan infus. Jadi bukan kami tidak ada tindakan atau telat," tegasnya.
Saat ini situasi di Puskesmas dilaporkan sudah kondusif pascakedatangan pihak kepolisian. Pihak Puskesmas berharap kasus ini menjadi evaluasi bagi Dinas Kesehatan untuk segera menambah tenaga medis agar kejadian serupa tidak terulang.
Pada berita sebelumnya, Natal dilaporkan meninggal dunia setelah diduga tidak mendapatkan penanganan medis segera di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Lumbis. Dalam video berdurasi 2 menit 44 detik itu, terlihat ketegangan dan tangis para pengantar pasien.
"Seorang warga Desa Tulin Onsoi, Natal, dilaporkan meninggal dunia di Puskesmas Lumbis Mansalong, Nunukan pada Jum'at (19/12/2025), setelah diduga mengalami keterlambatan penanganan medis," tulis narasi dalam caption video tersebut, dilihat detikKalimantan pada Jumat (19/12/2025).
Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/aau)
