Gedung kantor Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) kebakaran pada Selasa (9/12/2025). Insiden kebakaran itu mengakibatkan 22 orang tewas, terdiri dari 15 perempuan dan 7 pria. Sedangkan sebanyak 19 orang lainnya selamat.
Kebakaran maut tersebut meninggalkan kisah pilu bagi keluarga korban. Keluarga salah satu korban tewas Ervina, Ferry, menyebut korban sempat mengirim voice note terakhirnya sebelum tewas.
"Di grup, jadi dia (Ervina) pertama kirim ke kakaknya, kakaknya baru kirim ke grup. Voice note ini dia langsung di grup, bukan dari forward-an, ya. Jadi dia langsung di grup," kisah Ferry kepada wartawan saat menyambangi RS Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (10/12/2025).
Ferry mengatakan korban juga sempat mengirimkan voice note kepada kakaknya saat awal mula kebakaran terjadi. Namun setelah pukul 13.15 WIB, ponsel korban sudah tak bisa dihubungi.
"Iya, awal kebakaran dia ngirim ke kakaknya yang nomor 5. Iya (VN itu) kabar terakhir itu di pukul 13.15 WIB. Itu udah terakhir kali. Udah lost contact (setelah kirim VN), habis itu udah nggak ada informasi apa pun," ucapnya.
Ferry sempat menunjukkan voice note terakhir Ervina. Dalam rekaman itu, Ervina sempat meminta maaf. Berikut ini suara dalam rekaman tersebut:
"Gua udah nggak tau lagi yak, eh sumpah ini gua udah (suara teriakan minta tolong rekannya) udah bener-bener nggak bisa ngapa-ngapain. Gua udah bener-bener nggak bisa ngapa-ngapain ini ya guys, maaf banget gua... gua nggak tau lagi nih," demikian isi rekaman Ervina.
Sekedar diketahui, Terra Drone adalah salah satu penyedia layanan drone terbesar di dunia yang menawarkan solusi mutakhir untuk survei udara, inspeksi infrastruktur, analisis data, dan lain-lain. Terra Drone berkantor pusat di Jepang dan hadir di semua bagian dunia melalui jaringan mitra perusahaan grup dan kolaborator teknologi-nya.
Terra Drone Indonesia (sebelumnya: PT Aero Geosurvey Indonesia) sebagai bagian dari Terra Drone Group merupakan perusahaan penyedia jasa pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone untuk kegiatan survei udara pada aplikasi industri yang meliputi pemetaan, pemodelan, inspeksi, dan pemantauan dari udara. Selain itu, Terra Drone Indonesia (TDID) juga memberikan pelatihan dan konsultasi bagi perusahaan yang sudah menggunakan drone untuk operasional sehari-hari.
Kini, seluruh jasad korban telah diidentifikasi polisi dan diserahkan ke keluarga. Berikut identitas para korban:
- Siti Sa'addah Ningsih, perempuan, 24 tahun
- Emilia Salim Tan, perempuan, 23 tahun
- Ervina, perempuan, 25 tahun
- Chandra Faajriati, perempuan, 19 tahun
- Tahsya Larasati, perempuan, 25 tahun
- Sendy Wijaya, laki-laki, 27 tahun
- Rayhansyah Pinago, laki-laki, 24 tahun
- Chintia Leni, perempuan, 29 tahun
- Rosdiana, perempuan, 26 tahun
- Muh Ikhsanul Mirja, laki-laki, 22 tahun
- Syaiful Fajar, laki-laki, 38 tahun
- Assyifa Mulandar, perempuan, 25 tahun
- Pariyem, perempuan, 31 tahun, alamat Lampung Barat
- Ninda Tan, perempuan, 32 tahun, alamat Serpong Utara Tangerang Selatan
- Muhammad Arief Budiman, laki-laki, 24 tahun, alamat Mampang Prapatan Jaksel
- Muhammad Apriyana, laki-laki, 40 tahun, alamat Sudimara Jaya Tangsel
- Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun, alamat Kebayoran Lama Jaksel
- Nasa Elia Sabita, perempuan, 27 tahun, alamat Tanah Abang Jakpus
- Atinia Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun, alamat Makasar Jaktim
- Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, catatan medis dan properti
- Novia Nurwana, perempuan, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis, dan properti
- Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi, medis dan properti.
Simak Video "Video Saksi Mata Akui Dengar Ledakan saat Kebakaran Gedung Terra Drone"
(aau/aau)