Mahasiswa Kalsel Protes Masalah Motor Brebet Diduga Akibat BBM Campur Etanol

Mahasiswa Kalsel Protes Masalah Motor Brebet Diduga Akibat BBM Campur Etanol

Khairun Nisa - detikKalimantan
Senin, 24 Nov 2025 15:53 WIB
Unjuk rasa mahasiswa di Rumah Banjar DPRD Kalimantan Selatan.
Unjuk rasa mahasiswa di Rumah Banjar DPRD Kalimantan Selatan. Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjarmasin -

Isu bahan bakar minyak (BBM) yang bermasalah turut disuarakan oleh ratusan mahasiswa yang menggelar aksi di Rumah Banjar atau Gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin. Mereka menyoroti isu tersebut selain soal pengesahan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Salah satu orator dari Universitas Lambung Mangkurat, Zidan, menyampaikan kekecewaannya atas bahan bakar yang disebut bercampur etanol. Campuran itu diduga berakibat pada rusaknya beberapa bagian motor.

"Masalah Pertamax dan Pertalite itu juga, bercampur etanol membuat motor masyarakat brebet. Apa tindakan dari wakil rakyat," ujar Zidan di depan ratusan mahasiswa lain, Senin (24/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zidan turut menanyakan apakah para wakil rakyat sudah melakukan pemanggilan terhadap jajaran direksi perusahaan terkait. Mereka menilai bahan bakar yang diedarkan tidak sesuai standar sehingga merugikan konsumen.

"Apa sudah dilakukan pemanggilan pak terhadap jajaran direksinya, Pak. Bagaimana kini kami harus percaya dengan semua kejadian belakangan ini, Pak?" tegasnya.

Seperti yang diketahui, persoalan BBM di Kalsel cukup menonjol belakangan ini. Banyak warga mengeluhkan motornya mogok dan harus dibongkar usai mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU. Diduga masalah muncul karena BBM itu bercampur dengan etanol.

Perwakilan mahasiswa tersebut diterima oleh Ketua DPRD Kalsel Supian. Ia mengajak perwakilan untuk berdiskusi di dalam gedung DPRD hingga pukul 17.00 Wita.

"Adek-adek kita berdiskusi di dalam, tetapi hanya perwakilan. Ruangnya tidak memadai, karena ruangan hanya mampu untuk beberapa orang tetapi tidak bisa semuanya. Saya hanya bisa berdiskusi sampai pukul 17.00 Wita," kata Supian.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads