Pekerja Migran Indonesia Tewas di Malaysia, Keluarga Curiga Organnya Dicuri

Regional

Pekerja Migran Indonesia Tewas di Malaysia, Keluarga Curiga Organnya Dicuri

Sanusi Ardi W - detikKalimantan
Rabu, 19 Nov 2025 15:30 WIB
Jenazah Muhammad PMI yang meninggal dunia di Malaysia dengan bekas luka jahitan di beberapa bagian tubuh, Rabu (19/11/2025).
Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur yang tewas kecelakaan di Malaysia/Foto: Dok. Kades Masbagik Utara Baru
Balikpapan -

Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas kecelakaan di Malaysia. Namun pihak keluarga curiga organ korban dicuri, setelah melihat bekas luka jahitan di bagian dada dan mata korban.

Kakak kandung Muhammad, Muliadi mengungkapkan awalnya mendapat informasi dari rekan kerja Muhammad. Ia diberi tahu bahwa sang adik meninggal dunia setelah kecelakaan lalu lintas.

"Informasi yang saya dapatkan dari teman adik saya yang juga bekerja di sana (Malaysia), adik saya ini meninggal karena kecelakaan lalu lintas," terang Muliadi ditemui detikBali, Rabu (19/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu Muliadi mendapat kiriman foto jenazah Muhammad ketika dimandikan sebelum dikafani. Dalam foto tersebut, ia berujar, terdapat luka jahitan yang melingkar di bagian leher, serta jahitan vertikal di bagian perut. Tak hanya itu, di bagian mata juga terdapat bekas jahitan.

"Kami curiganya setelah melihat luka jahitan di bagian perut, dan kedua mata adik saya juga sudah dijahit. Itu yang membuat kami curiga sebagai keluarga," ucap Muliadi.

Muliadi menyebut luka jahitan tersebut tidak mungkin karena bekas autopsi ataupun pemeriksaan oleh aparat kepolisian setempat. Sebab, Muliadi melanjutkan, adiknya meninggal kecelakaan bukan karena kekerasan.

"Kalau meninggalnya karena dibunuh mungkin wajarlah itu bekas autopsi atau pemeriksaan, tapi kalau ini kan kecelakaan lalu untuk apa diautopsi?" imbuh Muliadi.

Hingga saat ini, keluarga Muhammad belum menerima kejelasan dari pemerintah, soal adanya bekas luka jahitan yang cukup panjang tersebut. "Meskipun adik saya ini perginya melalui jalur tidak resmi atau ilegal, tapi kami dari keluarga ingin mengetahui penyebab adanya jahitan di bagian tubuh adik saya ini. Kalau berbicara ikhlas, kami dari keluarga sudah mengikhlaskan, karena siapapun pasti akan meninggal dunia," ujar Muliadi.

Kepala Desa Masbagik Utara Baru, Khairul Ihsan telah melakukan koordinasi ke Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Mataram terkait kasus tersebut.

"Kami sudah laporkan dengan pihak terkait, bahkan sudah saya kirimkan foto ke Disnaker dan BP2MI tapi belum ada tanggapan," ucap Khairul.

Ia berjanji akan mengawal permasalahan ini hingga ada kejelasan dan titik terang, supaya tidak menjadi isu liar serta kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kami dari pemerintah desa, akan mengawal ini, karena ini berkaitan dengan kejahatan kemanusiaan kalau memang benar organ tubuh warga kami dijual. Ini menyangkut harkat martabat bangsa," tutup Khairul.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Menaker Yassierli: Pekerja Indonesia Banyak Disukai karena Orangnya Santun"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads