Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal bernama Elvy mengalami penyiksaan selama bekerja di Malaysia. Elvi telah dipulangkan melalui jalur tikus. Namun, kondisi kesehatannya yang memburuk membuatnya harus dirawat di Sambas dan Pontianak, Kalimantan Barat. Elvy bahkan sempat mengalami koma.
PMI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu kini dalam pengawasan dan pendampingan Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalbar. Rencananya Elvy akan dipulangkan ke kampung halaman setelah kondisinya membaik. Berikut sederet fakta penyiksaan PMI ilegal di Malaysia hingga sempat mengalami koma dan dipulangkan ke Indonesia lewat jalur tikus.
Kronologi Elvy Sampai ke Malaysia
Kepala BP3MI Kalbar Ahmad Fadlin menjelaskan kronologi hingga Elvy bisa berada di Malaysia. Elvy dipekerjakan di wilayah Kuching, Sarawak, sejak Mei 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu, dia masuk ke Malaysia melalui jalur tidak resmi. Sebelum dibernagkatkan, dia sempat ditampung di sebuah lokasi di Depok untuk proses pembuatan dokumen paspor," jelas Ahmad, Kamis (7/8/2025).
Elvy disalurkan oleh agensi bernama Paramesa Sdn. Bhd. yang berbasis di Kuching. Selama bekerja di sana, ternyata Elvy mengalami penyiksaan dari pihak agensi. Dia jatuh sakit setelah tiga bulan bekerja.
Dipulangkan Lewat Jalur Tak Resmi
Kondisi kesehatannya yang menurun membuat Elvy mengajukan permintaan untuk dipulangkan ke Indonesia. Bukannya dipulangkan ke keluarga, Elvy dikembalikan ke pihak agensi.
Diduga selama berada di agensi itu Elvy kembali mengalami mengalami kekerasan. Dia juga dimintai ganti rugi oleh pihak agensi karena dianggap tidak dapat memenuhi kontrak kerja.
Meski demikian, pada akhirnya Elvy dipulangkan melalui jalur darat. Dari Sarawak, Elvy dibawa melalui jalur tikus menuju Kalbar. Tepatnya ke Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
"Melihat kondisi kesehatannya yang semakin menurun, Elvy akhirnya dipulangkan menggunakan taksi sewaan dari Kuching menuju wilayah Kabupaten Sambas melalui jalur tidak resmi," jelas Ahmad.
Sempat Koma dan Dirujuk ke Pontianak
Setibanya di Sambas, Elvy menjalani perawatan. Namun, kondisinya sempat makin memburuk hingga dia mengalami koma. Elvy dirawat di RSUD Sambas, kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedarso Pontianak untuk penanganan lebih lanjut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Elvy mengalami gejala penyakti jantung serta trauma ringan akibat kekerasan yang dialaminya," papar Ahmad.
BP3MI turun tangan setelah menerima laporan tentang PMI nonprosedural yang mengalami kekerasan hingga sakit selama bekerja di Malaysia. Saat ini, Elvy berada di Pontianak dan masih menunggu untuk bisa dipulangkan ke NTT.
"Menindaklanjuti laporan ini, BP3MI Kalimantan Barat bergerak cepat untuk memastikan perlindungan dan pemulihan kesehatan bagi yang bersangkutan," tegas Ahmad.
(des/des)