Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang dan terus bertransformasi hingga sekarang. Tak hanya berperan dalam perjuangan kemerdekaan, Brimob menjadi bagian penting dalam keamanan nasional di era modern.
Simak artikel ini untuk mengetahui informasi tentang Korps Brimob Polri, mulai dari sejarah perubahan nama, peran, hingga struktur organisasinya.
Perubahan Nama Brimob dan Perannya
Korps Brimob merupakan bagian dari Polri yang khusus menangani kejahatan berintensitas tinggi. Sebelum bernama Brimob, pasukan khusus polisi ini memiliki beberapa nama, termasuk dalam bahasa Jepang.
Berikut sejarah dan peran Brimob, dikutip dari situs Sat Brimob Polda Sumut.
1. Pembentukan Tokubetsu Keisatsu Tai
Situasi perang Asia Timur Raya yang berbalik merugikan Jepang membuat mereka membutuhkan tenaga bantu militer. Maka dibentuklah berbagai organisasi semimiliter seperti Seinendan, Keibodan, Heiho, dan PETA.
Untuk kebutuhan cadangan polisi yang cepat digerakkan, Jepang kemudian membentuk satuan khusus bernama Tokubetsu Keisatsu Tai pada April 1944. Satuan ini beranggotakan polisi muda dan pemuda polisi, didirikan di setiap karesidenan di Jawa, Madura, dan Sumatera.
Mereka ditempatkan di asrama, dilatih secara militer, dan dipersenjatai lebih lengkap dibanding polisi biasa. Pada akhir 1944, tiap karesidenan memiliki satu kompi dengan 60-200 anggota, dipimpin komandan berpangkat Itto Keibu (Letnan Satu).
2. Menjadi Polisi Istimewa Setelah Merdeka
Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Tokubetsu Keisatsu Tai sudah cukup terlatih. Mereka menjadi pionir dalam perebutan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan, bahkan mensponsori pembukaan gudang senjata secara paksa.
Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin membacakan teks Proklamasi dari Polisi Istimewa yang merupakan bahasa Indonesia dari Tokubetsu Keisatsu Tai.
"Oentoek bersatoe dengan rakjat dalam perjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menjatakan Poelisi sebagai Poelisi Repoeblik Indonesia." Sejak saat itu, Polisi Istimewa menjadi cikal bakal Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Mobrig Jadi Brimob
Setelah setahun berkiprah di garda depan, pada 14 November 1946 seluruh kesatuan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig). Berdasarkan SK Departemen Kepolisian Negara No Pol 13/MB/1959, Mobrig diubah susunannya menjadi tingkat batalyon, dengan koordinasi daerah dan pusat.
Dalam menghadapi pemberontakan dan separatisme, Mobrig merintis pembentukan pasukan khusus Ranger (Pelopor) sekitar tahun 1954-1959. Pendidikan Ranger berlangsung di SPMB Porong Watu Kosek, dengan ujian praktik langsung di medan perang. Hingga 1961 terbentuk beberapa kompi Ranger, yang kemudian berubah nama menjadi Pelopor.
Pada 13 Maret 1961, Kompi Pelopor dikembangkan menjadi Batalyon Pelopor, lalu menjadi Resimen Pelopor (Menpor). Pada 14 November 1961, Presiden Soekarno menganugerahkan Pataka "Nugraha Cakanti Yana Utama" dan secara resmi mengubah nama Mobrig menjadi Brigade Mobile (Brimob).
(bai/aau)