Mengenal Tanaman Bonsai dan Cara Merawatnya Agar Tetap Indah

Mengenal Tanaman Bonsai dan Cara Merawatnya Agar Tetap Indah

Anindyadevi Aurellia - detikKalimantan
Sabtu, 08 Nov 2025 12:07 WIB
Pameran bonsai di Kota Cirebon
Tanaman bonsai. Foto: Ony Syahroni
Balikpapan -

Bagi sebagian orang, hobi menanam bonsai adalah hobi mahal. Sebab tak jarang bonsai yang terawat, punya harga jual yang fantastis hingga ratusan juta rupiah.

Nyatanya, menanam bonsai mungkin tak selalu butuh dana besar untuk merawatnya. Namun, perlu ada konsistensi dan kesabaran dalam perawatannya. Simak berikut pembahasan soal teknik mengerdilkan tanaman dari Tiongkok.

Mengenal Tanaman Bonsai

bonsai seharga Rp 1 miliar dipamerkan di surabayaMengenal Tanaman Bonsai dan Cara Merawatnya Agar Tetap Indah. Foto: Amir Baihaqi

Bonsai adalah seni menanam pohon dalam ukuran mini. Tidak hanya sekadar tanaman hias, bonsai juga mencerminkan keindahan alam dalam versi yang lebih kecil, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta tanaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pohon mini ini membutuhkan perawatan khusus agar tetap sehat dan memiliki bentuk yang indah. Bonsai harus dirawat dengan teliti, mulai dari penyiraman, pemangkasan, pemupukan, hingga pengendalian hama.

Merawat bonsai tidak hanya tentang menjaga kesehatannya, tetapi juga membentuknya agar sesuai dengan keinginan. Proses pembentukan ini melibatkan teknik pemangkasan, penggunaan kawat untuk mengarahkan pertumbuhan cabang, serta penyesuaian lingkungan tumbuhnya.

Penjelasan tentang bonsai dijelaskan dalam buku Bunga Cantik: Panduan Praktis Merawat dan Menanam Tanaman Hias oleh Nur Vitasari, Bonsai dan Kehidupan oleh Majella Setyawan, serta buku Kenali Seni Bonsai oleh Teh Rohaya. Disebut bonsai adalah seni menumbuhkan dan merawat pohon atau pot agar menyerupai pohon alam tertinggi.

Prosesnya melibatkan pemangkasan, pembentukan, dan perawatan yang hati-hati untuk membuat replika realistis dari bentuk alami pohon dalam skala yang lebih kecil. Seni bonsai berasal dari Tiongkok kuno pada abad ke-5, tetapi kemudian berkembang di Jepang pada abad ke-12.

Seni bonsai pertama kali muncul di China pada masa pemerintahan dinasti Tsin (265-420). Di masa dinasti Tang (618-907), seni mengerdilkan tanaman ini semakin diminati. ltulah mengapa kita banyak melihat tanaman bonsai ada dalam lukisan-lukisan yang dibuat pada zaman dinasti Tang.

Di Jepang, seni ini berkembang menjadi bonsai. Bonsai berasal dari bahasa Jepang "bon" yang berarti pot atau wadah, dan "sai" yang berarti tanaman. Bonsai adalah seni memanipulasi tanaman kecil agar menyerupai pohon asli dalam bentuk dan ukuran yang lebih kecil.

Bonsai menjadi seni menanam yang rumit dan terstruktur. Hal ini melibatkan pemotongan, pemangkasan, penerapan kawat, dan penempatan pohon ke dalam pot yang sesuai dengan gaya dan estetika tertentu. Seni bonsai bukan hanya tentang menumbuhkan tanaman kecil, tetapi juga tentang memahami keindahan alam dan mengekspresikan kreativitas manusia melalui kehidupan tanaman yang ada.

Cara Merawat Tanaman Bonsai

Pameran bonsai di Cirebon.Mengenal Tanaman Bonsai dan Cara Merawatnya Agar Tetap Indah. Foto: Ony Syahroni

Ada banyak jenis pohon yang cocok untuk dijadikan bonsai. Beberapa di antaranya pohon ara, pinus, pohon buah kecil seperti apel dan persik, serta bugenvil.

Tak semua tanaman dalam pot bisa disebut bonsai jika tidak memiliki kriteria bonsai. Kerdil dalam seni bonsai adalah tanaman yang memiliki penampilan lebih mungil daripada tanaman aslinya. Oleh karena itu, tanaman herbal atau semak, meskipun tingginya kurang dari satu meter, tidak bisa dikategorikan kerdil karena tinggi aslinya memang hanya sekitar satu meter.

Tanaman bonsai kerap disebut hobi mahal, biasanya karena mayoritas spesimen bonsai sudah sukar dicari atau berusia sangat tua. Namun pada dasarnya semahal apapun bonsainya, jika tidak dirawat dengan pengetahuan yang mencukupi maka pertumbuhannya tidak akan ideal.

Merawat bonsai membutuhkan perhatian khusus agar tanaman ini tetap sehat dan tumbuh dengan baik. Mulai dari pemilihan ukuran yang sesuai, penyiraman, hingga pengendalian hama, setiap langkah memiliki peran penting dalam menjaga keindahan bonsai.

Bonsai mencakup berbagai pemangkasan tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan teknik pemotongan dan dahan pohon dengan melilitkan kawat atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat akar menyebar di atas batu.

Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian pupuk, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya.

Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar bonsai tetap terawat dengan baik, dirangkum dari laman Martha Stewart, Bonsai Empire, dan FTD:

1. Tentukan Ukuran Bonsai yang Sesuai

Sebelum mulai merawat bonsai, penting untuk memilih ukuran yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan perawatanmu. Bonsai memiliki berbagai ukuran, mulai dari sekitar 15 cm hingga lebih dari satu meter, tergantung pada jenis tanamannya.

Semakin besar ukuran bonsai, semakin banyak pula kebutuhan air, tanah, dan cahaya mataharinya. Selain itu, pemilihan ukuran bonsai juga harus mempertimbangkan kapasitas pot, ruang tempat bonsai akan ditempatkan, serta waktu yang bisa kamu luangkan untuk merawatnya.

2. Letakkan Bonsai di Lokasi yang Tepat

Menempatkan bonsai di lokasi yang sesuai dengan jenisnya sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang optimal. Pohon bonsai seperti juniper, pinus, dan cemara lebih cocok diletakkan di luar ruangan, sedangkan spesies subtropis lebih sesuai untuk lingkungan dalam ruangan dengan suhu yang stabil.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat meletakkan bonsai adalah menjauhkannya dari paparan angin dan panas secara langsung, memastikan bonsai mendapatkan sinar matahari yang cukup, serta menjaga kelembaban agar tanah tetap dalam kondisi optimal.

3. Penyiraman dengan Waktu dan Jumlah yang Tepat

Menyiram bonsai sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar akarnya dapat menyerap air dengan baik. Hindari menyiram bonsai secara berlebihan karena dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan pembusukan akar.

Sebaliknya, jangan biarkan bonsai mengalami kekeringan karena bisa menyebabkan tanaman mati. Salah satu cara untuk mengecek kelembaban tanah adalah dengan menusukkan tusuk gigi ke dalam media tanam. Jika masih terasa lembab, penyiraman bisa ditunda.

4. Pastikan Penjemuran Sudah Tepat dan Rutin

Bonsai memerlukan sinar matahari, tetapi terlalu banyak paparan sinar matahari justru bisa merusaknya. Oleh karena itu, keseimbangan antara penyiraman, penjemuran, dan pemangkasan sangat penting untuk menjaga kualitas bonsai.

Bonsai memerlukan sinar matahari untuk tumbuh dengan baik, tetapi intensitasnya harus diperhatikan. Jika terkena sinar matahari terlalu lama, bonsai bisa mengalami kerusakan.

Sebaiknya, mulai berikan sinar matahari setelah sekitar dua minggu sejak ditanam. Pada tahap awal, cukup jemur selama 1-3 jam per hari, kemudian durasinya bisa ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan tanaman.

Selain itu, lakukan penyiangan jika ada gulma yang tumbuh di media tanam. Menambahkan lumut di permukaan tanah juga bisa membantu menjaga kelembaban.

5. Lakukan Pemupukan Agar Nutrisi Cukup

Agar bonsai tetap sehat, pemupukan perlu dilakukan secara rutin dengan takaran yang tepat, idealnya sebulan sekali. Pupuk yang dapat digunakan antara lain NPK atau urea, disesuaikan dengan kebutuhan jenis bonsai yang dirawat.

Selain pupuk untuk tanah, pupuk daun juga perlu diberikan sekitar tiga kali dalam sebulan untuk mendukung pertumbuhan yang lebih optimal.

6. Mengganti Pot Secara Berkala

Karena bonsai ditanam dalam pot yang dangkal, penggantian pot perlu dilakukan secara berkala untuk mendorong pertumbuhan akar baru. Saat mengganti pot, pilih ukuran yang sedikit lebih besar agar akar memiliki ruang untuk berkembang.

Pastikan pot memiliki lubang drainase di bagian bawahnya untuk mencegah kelebihan air yang dapat menyebabkan akar bonsai membusuk.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama seperti ulat dan wereng coklat bisa menyerang bonsai dan menyebar ke seluruh tanaman, menyebabkan kerusakan serius. Untuk mencegahnya, penyemprotan insektisida dapat dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan.

8. Memangkas Bonsai Agar Terlihat Indah

Pemangkasan adalah langkah penting dalam merawat bonsai karena itulah cara utama untuk membentuknya agar terlihat unik dan indah. Sebelum mulai memangkas, tentukan terlebih dahulu bentuk atau gaya bonsai yang ingin kamu ciptakan.

Agar bonsai tetap terlihat rapi dan menarik, pemangkasan harus dilakukan secara rutin. Pemangkasan batang, cabang, dan daun bonsai harus dilakukan sesuai kebutuhan.

Jika pertumbuhannya cepat, pemangkasan dapat dilakukan sebulan sekali, sedangkan jika pertumbuhan lambat, cukup setiap dua hingga tiga bulan sekali. Itulah tadi cara perawatan tanaman bonsai yang tepat, selamat mencoba!

Halaman 2 dari 3
(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads