Rasisme Warnai Aksi Evaluasi Prabowo-Gibran di DPRD Kalteng

Rasisme Warnai Aksi Evaluasi Prabowo-Gibran di DPRD Kalteng

Ayuningtias Puji Lestari - detikKalimantan
Kamis, 30 Okt 2025 21:00 WIB
Aksi massa di depan DPRD Kalteng evaluasi kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Aksi massa di depan DPRD Kalteng evaluasi kepemimpinan Prabowo-Gibran. Foto: Ayuningtias Puji Lestari/detikKalimantan
Palangka Raya -

Demo evaluasi Prabowo-Griban di DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) diwarnai peristiwa rasisme. Peserta aksi sempat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pihak keamanan terkait suku dan daerah.

Peristiwa terjadi saat massa berpindah posisi dari gerbang utama ke gerbang samping gedung DPRD Kalteng. Sebelumnya, sudah sempat terjadi ricuh karena massa tidak diperbolehkan masuk. Pimpinan DPRD tak kunjung keluar, sehingga sebagian peserta mencoba menerobos ke gedung samping.

Aris (21), salah satu peserta aksi sekaligus saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut, membeberkan kronologi temannya yang mengalami perlakuan rasis. Menurut Aris, perlakuan tersebut dipicu emosi antara dua pihak yakni peserta aksi dan pihak keamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tadi ada kawan-kawan kita di sana (gerbang samping) mendapatkan perlakuan rasis. Pemicunya tadi mungkin karena amarah kita masing-masing pihak," ujar Aris pada awak media, Kamis (30/10/2025).

"Nah tetapi persoalannya tadi ketika ada salah satu kawan kita yang sedang berbicara menggunakan bahasa Dayak dicampur dengan bahasa Indonesia, direspons berbeda dari pihak keamanan. Dia malah memancing-memancing dengan kata-kata kamu orang mana? Ini Kalimantan, Suku Dayak. Kamu bukan orang Dayak, jangan macam-macam kamu sama orang Dayak. Ini tanah Kalimantan," cerita Aris mengingat peristiwa tersebut.

Emosi peserta dan petugas keamanan pun memuncak hingga terjadi adu mulut. Aris sendiri melihat pelaku yang melakukan perlakuan rasis menggunakan seragam satpam. Diduga orang tersebut dari keamanan DPRD.

"Yang kami tahu tadi seragam satpam dan keamanan lain," ucap Aris.

Sementara itu, Sekretaris DPRD Kalteng, Pajarudinnoor menengahi permasalahan tersebut. Pihaknya meminta maaf atas perbuatan anggotanya yang telah melakukan tindakan rasis. Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi karna amarah dua pihak yang sedang memuncak. Pihaknya berjanji akan menjadikan evaluasi atas peristiwa tersebut.

"Karena memang situasinya tadi itu agak panas. Ya saya memohon maaf. Mohon permaklumannya. Ini menjadi evaluasi kami ke depan," ujar Pajarudinnoor.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads