Markas Penipuan di Myanmar Digerebek Militer, Puluhan WNI Lari ke Thailand

Internasional

Markas Penipuan di Myanmar Digerebek Militer, Puluhan WNI Lari ke Thailand

Haris Fadhil - detikKalimantan
Jumat, 24 Okt 2025 12:05 WIB
(FILES) This photo taken on September 17, 2025 shows advertisements for gambling sites and what appears to be Starlink satellite dishes on the roofs of buildings at KK Park complex in Myanmars eastern Myawaddy township, as pictured from Mae Sot district in Thailands border province of Tak. More than 600 people fled one of Myanmars most notorious scam centres and crossed into Thailand, a Thai provincial official told AFP on October 23, after a military raid on the compound. Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, deputy governor of Tak province on the Myanmar border, told AFP
Foto: Penampakan markas scamming online di Myanmar (AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)
Yangon -

Markas penipuan militer terkenal di Myanmar, KK Park, digerebek militer setempat. Sebanyak 2.198 orang ditangkap. Diketahui masih ada ratusan orang lain yang melarikan diri, termasuk di antaranya puluhan warga negara Indonesia (WNI).

Dikutip detikNews dari AFP, penggerebekan ini diungkap oleh pejabat di perbatasan Thailand-Myanmar. Ratusan orang tersebut melarikan diri dengan menyeberang sungai ke Thailand menuju kota paling dekat dengan perbatasan, Mae Sot.

"677 orang melarikan diri dari pusat penipuan KK Park di Myanmar menyeberangi Sungai Moei ke Thailand pada Kamis pagi," kata seorang pejabat Thailand, Sawanit Suriyakul Na Ayutthaya, yang menjabat wakil gubernur Provinsi Tak di perbatasan Myanmar, Kamis (23/10/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penggerebekan tersebut, pihak militer Myanmar turut menyita 30 satelit Starlink yang dioperasikan oleh anak perusahaan SpaceX milik Elon Musk. Teknologi ini memungkinkan tempat tersebut tetap memiliki akses ke internet meskipun listrik padam.

KK Park merupakan kompleks luas di Kotapraja Myawaddy, Negara Bagian Kayin. Kompleks ini telah berkembang pesat di perbatasan Myanmar, menjadi tempat para penipu internet beroperasi. Terdapat lebih dari 250 bangunan mencakup gudang dan ruko.

Korban penipuan ditargetkan paling banyak melalui hubungan asmara dan investasi online. Menurut laporan harian Myanmar Alin yang dikutip Al-Jazeera, kompleks itu juga digunakan sindikat kriminal internasional untuk pencucian uang dan perjudian ilegal.

Aparat setempat telah melakukan penindakan yang menyebabkan lebih dari 7.000 orang dipulangkan ke tempat dan negara masing-masing. Thailand juga memberlakukan blokade internet lintas batas.

Terkait mereka yang kabur ke Thailand, aparat akan mendata apakah orang tersebut merupakan korban perdagangan manusia atau bukan. Jika bukan, maka orang tersebut dapat dituntut karena melewati perbatasan secara ilegal.

Sementara itu, menurut data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon, Myanmar, terdapat 75 WNI di lokasi tersebut ketika penggerebekan terjadi. Sebanyak 20 orang melarikan diri ke Thailand pada Rabu (22/10) pagi.

KBRI Yangon mengatakan telah menerima informasi langsung dari seorang WNI di lokasi tentang kondisi WNI di sana. Sebagian disebutkan masih berada di kawasan KK Park, sebagian lagi sudah pergi menuju sekitar Myawaddy-Shwe Kokko untuk mencari tempat aman.

Sementara itu, KBRI Bangkok menyampaikan kepada KBRI Yangon bahwa otoritas Thailand melaporkan 20 WNI berhasil menyeberang ke wilayah Thailand menuju Sungai Moei. Saat ini data identitas dan kondisi mereka tengah diverifikasi bersama otoritas Mae Sot, Thailand.

KBRI Yangon juga mengimbau kepada seluruh WNI agar tidak mudah tergiur tawaran bekerja di luar negeri yang diragukan keresmiannya. WNI juga diharapkan tidak mendatangi kawasan rawan kejahatan siber dan perdagangan manusia seperti Myawaddy dan Shwe Kokko di perbatasan Myanmar.

Baca selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads