Pemerintah Singapura melalui Kementerian Pendidikan atau Ministry of Education (MOE) akan menerapkan program makan bergizi di beberapa sekolah mulai 2026. Program ini diimplementasikan setelah keberhasilan uji coba di salah satu sekolah pada 2022 lalu.
Dilansir detikEdu, model makan bergizi di kantin ini akan diadopsi di 13 sekolah. Mengutip The Straits Times, Rabu (15/10/2025), MOE akan menerapkan model dapur terpusat di sekolah-sekolah tersebut.
Untuk diketahui, saat ini sekolah-sekolah di Singapura tengah mengalami berbagai tantangan dalam hal persaingan para penjual di kantin, meningkatnya biaya, kekurangan tenaga kerja, dan menurunnya pendaftar pada sekolah di beberapa daerah. Program ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas tantangan tersebut.
Makan bergizi ala Singapura ini melibatkan tiga vendor penyedia makanan, yakni Chang Cheng Mee Wah Food Ind, Gourmetz, dan Wilmar Distribution. Chang Cheng Mee Wah Food Ind akan menyediakan makanan untuk 5 sekolah di wilayah barat, Gourmetz untuk 5 sekolah di selatan, dan Wilmar untuk 4 sekolah di utara dan timur.
MOE menekankan setiap makanan wajib memenuhi pedoman gizi yang dikeluarkan health promotion board. Di setiap kotak makanan harus terdapat karbohidrat, sayuran, protein, dan buah.
Untuk minimal harga per porsi, satu makanan lengkap tidak boleh lebih dari SGD 2,70 atau sekitar Rp 34.550 (nilai tukar 15 Oktober 2025) untuk sekolah dasar. Sementara untuk sekolah menengah sebesar SGD 3,60 atau sekitar Rp 46.067.
Program ini tidak sepenuhnya disubsidi pemerintah Singapura. Dua vendor hanya akan menyajikan makanan yang dipesan terlebih dahulu oleh murid dan orang tua di platform masing-masing. Makanan yang sudah dipesan akan disimpan pada loker makanan di sekolah. Untuk mengambil makanan tersebut, siswa perlu menempelkan kartu ez-link.
Sementara satu vendor yakni Wilmar memilih mengoperasikan kios langsung di sekolah yang dilayaninya. Vendor ini akan menyajikan makanan segar dan memasak langsung di kantin sekolah.
Simak Video "Video: Polisi Selidiki Kasus Belasan SD di Palembang Keracunan MBG"
(des/des)