2 dari 9 Pelajar Keracunan MBG di Kayong Utara Masih Jalani Perawatan

2 dari 9 Pelajar Keracunan MBG di Kayong Utara Masih Jalani Perawatan

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 30 Sep 2025 18:30 WIB
Suasana di tempat perawatan para pelajar SMP PGRI 01 yang keracunan MBG di Kayong Utara. (Istimewa)
Foto: Suasana di tempat perawatan para pelajar SMP PGRI 01 yang keracunan MBG di Kayong Utara. (Istimewa)
Kayong Utara -

Dua pelajar SMP PGRI 01, Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar hingga Selasa (30/9/2025) masih menjalani perawatan di Puskesmas Teluk Melano. Keduanya diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Anak-anak ini merupakan warga Desa Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir. Keduanya bersama tujuh pelajar SMP PGRI 01 ini sebelumnya mengalami gejala mual dan pusing setelah menyantap menu program MBG pada Senin (29/9).

Kepala UPT Puskesmas Teluk Melano, Azwar Anas menyampaikan kondisi kedua pelajar ini sudah berangsur membaik. Namun, mereka masih dalam pengawasan tenaga medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini masih ada dua siswa yang dirawat di Puskesmas Teluk Melano dengan keluhan mual dan pusing," ujar Azwar.

Ia menjelaskan, total sembilan pelajar sempat mengalami keluhan serupa. Tiga di antaranya dirawat di puskesmas, sementara enam siswa lain sempat diobservasi di sekolah oleh petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pulau Kumbang.

Menjelang Senin malam, enam siswa tersebut diperbolehkan pulang setelah mendapat penanganan, sedangkan satu siswa masih harus diobservasi karena kondisi lemah.

Menurut Azwar, hasil pemeriksaan dokter dan perawat menunjukkan sejumlah siswa memang memiliki riwayat penyakit lain. Ia mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang dengan memperhatikan aspek kebersihan makanan.

"Kami berharap pihak penyedia makanan (MBG) lebih mengutamakan higienitas saat penyiapan maupun pendistribusian. Guru juga sebaiknya memeriksa kondisi makanan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi siswa," harapnya.

Sementara itu, Kepala SMP PGRI 01 Pulau Kumbang Irvan Dinata mengatakan, sebagian siswa yang sempat dirawat sudah kembali masuk sekolah. Namun, pihak sekolah untuk sementara menghentikan distribusi MBG hingga dilakukan pertemuan dengan orang tua siswa.

"Alhamdulillah, sebagian siswa sudah kembali masuk sekolah. Untuk menu MBG, hari ini kami hentikan dulu sambil menunggu pertemuan dengan wali murid besok pagi," kata Irvan.

Ia menambahkan, saat kejadian dirinya sedang menghadiri pertemuan di Kecamatan Sukadana, Ibukota Kayong Utara, sehingga tidak bisa langsung mendampingi siswa. Namun tetap memantau kondisi mereka melalui Puskesmas.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, makanan MBG yang dikonsumsi para pelajar berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mitra Sejahtera di Jalan Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir.

Kepala SPPG, Ansori mengatakan pihaknya masih mencari tahu penyebab para pelajar mengalami gejala tersebut. Langkah awal yang dilakukan, pihak SPPG telah mengambil sampel sisa makanan dan muntahan dari pelajar untuk diuji laboratorium.

"Untuk memastikan, sampel MBG dan muntahan itu, sekarang lagi diproses nanti dimasukkan ke laboratorium," kata Ansori.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads