9 Pelajar SMP di Kayong Utara Diduga Keracunan MBG, Muntahan Diuji Lab

9 Pelajar SMP di Kayong Utara Diduga Keracunan MBG, Muntahan Diuji Lab

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 30 Sep 2025 09:00 WIB
Pelajar SMP di Kayong Utara Diduga Keracunan MBG
Evakuasi pelajar SMP di Kayong Utara yang diduga keracunan MBG/Foto: Istimewa
Kayong Utara -

Sembilan pelajar SMP PGRI 01 Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga keracunan tak lama usai menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (29/9/2025). Mereka mengeluh sakit perut, mual dan muntah dan segera dilarikan ke Puskesmas Teluk Melano.

Kepala Puskesmas Teluk Melano, Azwar membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, para siswa datang hampir bersamaan sekitar pukul 09.25 WIB dengan keluhan serupa.

"Mereka mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah-muntah. Dari keterangan sementara, makanan yang dikonsumsi adalah telur, oseng kol, dan tahu goreng dari menu MBG," kata Azwar dalam keterangan yang diterima detikKalimantan, Selasa (30/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menjalani pemeriksaan, tujuh pelajar diperbolehkan pulang dengan pengawasan petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pulau Kumbang pada siang itu juga. Sementara itu hingga Senin sore, dua pelajar masih menjalani perawatan di puskesmas.

Untuk memastikan penyebab kasus tersebut, kata Azwar, pihaknya telah mengambil sampel makanan serta muntahan pelajar. Sampel-sampel ini kemudian dikirim ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kalbar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, makanan MBG yang dikonsumsi para pelajar berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mitra Sejahtera di Jalan Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir.

Kepala SPPG, Ansori mengatakan pihaknya masih mencari tahu penyebab para pelajar mengalami gejala tersebut. Langkah awal yang dilakukan, pihak SPPG telah mengambil sampel sisa makanan dan muntahan dari pelajar untuk diuji laboratorium.

"Untuk memastikan, sampel MBG dan muntahan itu, sekarang lagi diproses nanti dimasukkan ke laboratorium," kata Ansori.

Namun, kata Ansori, hasil dari pemeriksaan sementara, ada pelajar yang mempunyai riwayat penyakit maag kronis dan sebelum kejadian sempat makan mi pedas.

"Kami dari SPPG belum mengetahui pasti itu penyebabnya dari apa, namun informasi dari pihak sekolah dan keluarga salah satu pelajar itu memang punya riwayat penyakit maag kronis. Pelajar lainnya ditanya, katanya makan mi pedas, dan mereka langsung muntah," ujar Ansori.

Ansori memastikan menu MBG yang disajikan sudah melewati berbagai tahapan pemantauan yang ketat. Mulai dari tim SPPG dan ahli gizi ikut melakukan pemantauan dan pengecekan kondisi makanan.

"Untuk pengawas di dapur, kami cek dulu saat penerimaan bahan baku, apakah sesuai atau tidak. Ketika bahan baku tidak sesuai kami kembalikan. Kemudian ketika memasak, itu ahli gizi dan Kepala SPPG memantau sampai pemorsian. Bahkan dari ahli gizi dan SPPG, sebelum didistribusikan kita mengadakan organo, cek dulu dimakan untuk dites ade perubahan atau seperti itu," tutupnya.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads