Siswa di SDN 3 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya sempat mengeluh mual dan pusing usai menyantap menu burger dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Palangka Raya mengklarifikasi kejadian tersebut.
Koordinator Wilayah (Korwil) BGN Palangka Raya Nur Izzah Dinillah membenarkan adanya masalah setelah siswa makan menu MBG. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (4/9) dengan menu utama berupa burger.
"Kami membenarkan bahwa telah terjadi insiden di mana sejumlah siswa mengalami gangguan kesehatan," ujarnya pada detikKalimantan, Selasa (30/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Nur Izzah menegaskan bahwa insiden tersebut tidak dapat dinyatakan sebagai keracunan. Menurutnya, banyak faktor yang dapat menjadi kemungkinan. Salah satunya imunitas anak-anak yang sedang menurun.
"Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak dapat menyatakan insiden ini sebagai 'keracunan' karena adanya faktor banyak anak-anak yang memang sebelumnya imunnya sedang turun. Karena imunnya turun mengakibatkan anak-anak tersebut mudah terkena dampak dari menu," imbuhnya.
Nur Izzah menjelaskan bahwa saat terjadinya peristiwa, pihaknya langsung mendatangi ke sekolah. Mereka sempat menawarkan agar siswa dirujuk ke fasilitas kesehatan, tetapi pihak sekolah memutuskan untuk tidak merujuk.
"Pihak kami saat itu telah menawarkan untuk merujuk siswa yang bergejala ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut, namun pihak sekolah setelah memberikan pertolongan pertama memutuskan untuk tidak melanjutkan rujukan tersebut," terangnya.
Nur Izzah kemudian memaparkan bahwa siswa yang melapor alami masalah kesehatan pada hari tersebut sudah ditangani. Kini mereka sudah pulih sepenuhnya.
"Seluruh siswa yang mengalami gejala gangguan kesehatan telah ditangani dan saat ini telah pulih sepenuhnya," tegas Nur Izzah.
Dia juga berjanji bahwa pihaknya akan terus memperketat SOP agar kualitas makanan tetap terjaga. Harapannya program MBG dapat terus berjalan di Palangka Raya dan tidak menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Kami akan terus memperketat prosedur operasional standar (SOP) untuk memastikan bahwa program MBG di Kota Palangka Raya terbebas dari Kejadian Luar Biasa (KLB). Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan keamanan program ini demi kebaikan para penerima manfaat khususnya di Kota Palangka Raya," sambungnya.
Diketahui, saat ini tim dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya sedang melakukan investigasi ke SDN 3 Bukit Tunggal. Mereka kini sedang mendata jumlah siswa yang alami gangguan kesehatan, yakni berjumlah 27 orang.
(des/des)