Bupati Nunukan Iwan Sabri angkat bicara menanggapi video warga menandu ibu sakit bernama Juriah di jalanan berlumpur di Krayan, Nunukan. Iwan menyampaikan keprihatinannya dan berjanji akan menganggarkan perbaikan jalan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Iwan menjanjikan anggaran perbaikan jalan yang dimaksud sebesar Rp 5 miliar tahun depan. Ia mengakui kondisi jalan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu memang sudah lama terbengkalai.
"Selaku Bupati Nunukan sangat prihatin terhadap kondisi yang ada di Krayan, dan tentunya kami selaku pemerintah tidak tinggal diam melihat masalah dan kondisi yang ada di Krayan," ujar Iwan Sabri dihubungi detikKalimantan, Rabu (24/9/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai langkah konkret, Iwan Sabri memastikan Pemkab Nunukan telah memasukkan perbaikan jalan tersebut sebagai program prioritas. Ia menyebut anggaran khusus telah disiapkan untuk tahun 2026.
"Tahun ini saya sudah intervensi melalui APBD. Tahun depan, jalan Wa Yagung kami anggarkan sebesar Rp 5 miliar," ucapnya.
Meski begitu, Iwan Sabri menekankan bahwa perbaikan tidak bisa dilakukan secara instan. Keterbatasan anggaran dan panjangnya ruas jalan yang rusak menjadi kendala utama, sehingga perbaikan akan dilakukan secara bertahap.
"Karena keterbatasan anggaran. Tetapi itu kan memang jalannya panjang, tidak bisa semuanya kita langsung selesaikan tahun depan," terangnya.
Iwan menambahkan bahwa fokus pembangunan infrastruktur akan dibuat merata di lima kecamatan dataran tinggi Krayan. Ia pun meminta pengertian masyarakat dan berkomitmen untuk terus membenahi wilayah perbatasan tersebut.
"Kami selaku pemerintah tidak tinggal diam melihat kondisi di Krayan. Kami turut prihatin. Secara perlahan akan kita perbaiki," tutupnya.
Diketahui peristiwa pasien ditandu di jalan berlumpur itu terjadi pada Selasa (23/9) di Wa Yagung, Krayan Timur. Warga terpaksa bergotong royong menandu seorang pasien bernama Juriah.
Mereka harus berjalan kaki melintasi jalan rusak dan menanjak sejauh belasan kilometer. Perjalanan penuh perjuangan itu memakan waktu lebih dari enam jam hanya untuk mencapai fasilitas kesehatan.
(des/des)
