Profil dan Biodata Habib Rizieq Shihab

Profil dan Biodata Habib Rizieq Shihab

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Rabu, 17 Sep 2025 20:00 WIB
Habib Rizieq Shihab memberikan tausyiah di reuni 212. Habib Rizieq mengaku awalnya tidak ingin ikut reuni 212 jika dalam bentuk demo.
Momen Habib Rizieq tausiyah di Reuni 212/Foto: Andhika Prasetia
Tarakan -

Dr. Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab yang lebih dikenal Habib Rizieq Shihab (HRS) dijadwalkan hadir di Kota Tarakan, Kalimantan Utara pada Sabtu (20/9), untuk memimpin tabligh akbar yang juga diisi aksi solidaritas untuk Palestina.

Rencana kedatangan Habib Rizieq menuai respons beragam dari masyarakat setempat. Menurut panitia dan berdasarkan pemberitaan lokal, puncak acaranya akan digelar di halaman Masjid Baburahmat, Jalan Sebengkok Tiram, Tarakan Tengah.

Rencana tersebut juga memicu gelombang penolakan dari sebagian kelompok masyarakat adat, yang khawatir adanya potensi gesekan sosial. Terlepas dari itu, siapa Habib Rizieq?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini profil lengkap, biodata singkat, serta ringkasan perjalanan karier dan kontroversi yang mengiringi nama Habib Rizieq Shihab.

Biodata Habib Rizieq

  • Nama lengkap: Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab
  • Nama lain: Rizieq Shihab/Habib Rizieq
  • Tempat & tanggal lahir: Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 24 Agustus 1965 (usia 60 tahun pada 2025).
  • Orang tua: Hussein Shihab (ayah), Sidah Alatas (ibu)
  • Istri: Syarifah Fadhlun Binti Fadhil bin Yahya (m. 1987; wafat 2023); Syarifah Mona Hasinah Alaydrus (m. 2024).
  • Anak: 7

Pendidikan Habib Rizieq

  • 1975: Lulus dari SDN 1 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
  • 1976: Melanjutkan ke SMP Negeri 40 Pejompongan, Jakarta Pusat.
  • 1977: Pindah ke SMP Kristen Bethel Petamburan karena faktor jarak; lulus pada tahun 1979.
  • 1979-1982: Menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 4 Jakarta (Gambir), kemudian pindah dan lulus dari SMA Islamic Village, Tangerang pada tahun 1982.
  • 1983: Mengambil kelas bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta selama satu tahun.
  • 1984-1990: Menempuh pendidikan sarjana (S1) Jurusan Studi Agama Islam (Fikih dan Ushul Fikih) di King Saud University, Riyadh, Arab Saudi. Lulus pada tahun 1990.
  • 1991-1992: Mengikuti program pascasarjana di Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), namun tidak selesai karena kendala biaya.
  • 2008: Meraih gelar Magister (M.A.) Syari'ah di Universitas Malaya, Malaysia dengan tesis 'Pengaruh Pancasila Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia'.
  • 2012-2021: Melanjutkan program Doktor (Ph.D.) Dakwah dan Manajemen di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Disertasinya berjudul "مناهج التميز بين الأصول والفروع عند أهل السنة والجماعة" (Perbedaan Asal dan Cabang Ahlussunnah Wal Jama'ah).
  • 15 April 2021: Resmi meraih gelar Doktor (Ph.D.) saat masih menjalani hukuman penjara di Indonesia.
  • Aktif sebagai: Pendakwah, pendiri dan pemimpin Front Pembela Islam (FPI); aktif sejak 1998-sekarang.

Perjalanan Habib Rizieq: Dari Pengajar hingga Pendiri FPI

Habib Rizieq tumbuh di lingkungan religius. Meski kehilangan ayah sejak kecil, ia mendapat pendidikan agama intens dari ibunya dan ustaz di masjid setempat.

Setelah menempuh pendidikan menengah di Jakarta dan Tangerang, Rizieq melanjutkan studi ke Arab Saudi di King Saud University yang menjadi salah satu dasar pengetahuannya dalam studi fikih. Pulang dari studi, ia aktif mengajar, pernah menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah Jamiat Kheir dan mengisi majelis taklim di wilayah Jabotabek.

Pada 17 Agustus 1998, bersama sejumlah habaib dan ulama lain, Rizieq mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam (FPI), organisasi massa yang kemudian dikenal luas di Indonesia.

FPI pertama kali dicetuskan di kediaman Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat. Namun, deklarasi resminya dilakukan di Pondok Pesantren Al-Umm, Ciputat, Tangerang, tepat saat Hari Kemerdekaan RI.

Dalam deklarasi tersebut, hadir sejumlah ulama, habaib, dan tokoh Islam dari berbagai daerah. Mereka sepakat mengangkat Habib Rizieq Shihab sebagai Ketua Umum sekaligus Imam Besar FPI.

FPI sejak awal menegaskan visinya untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dengan tiga pilar utama, yaitu dakwah, hisbah, dan jihad. FPI juga memiliki struktur organisasi yang rapi, termasuk pembentukan sayap juang berupa Laskar Pembela Islam, yang kemudian dikenal luas karena aksi-aksinya di lapangan.

Visi utama FPI adalah menerapkan syariat Islam secara menyeluruh (kaffah) di Indonesia, sesuai manhaj nubuwwah. Untuk mencapai tujuan itu, FPI mengusung misi dakwah dalam arti menyeru kepada kebaikan, hisbah dalam arti mengawasi dan menegur kemungkaran, serta jihad yang dipahami sebagai perjuangan menegakkan agama dengan cara yang sesuai ajaran Islam.

Dalam perjalanan organisasi dan kiprahnya, Rizieq menjadi figur penting yang memimpin aksi-aksi massa serta menjadi rujukan bagi pengikutnya, dalam soal dakwah dan penegakan moral versi mereka.

Buku dan Karya

Habib Rizieq menulis beberapa buku dan karya, di antaranya buku-buku populer tentang penerapan syariat dan perspektif kebangsaan serta tesis/disertasi akademik yang tercatat pada masa studi S2/S3.

Karya-karya tersebut sering digunakan oleh pendukungnya sebagai rujukan dakwah dan gagasan politik-religius.

Buku

  • Dialog FPI Amar Ma'ruf Nahi Munkar: Menjawab Berbagai Tuduhan terhadap Gerakan Nasional Anti-Maksiat di Indonesia (2008), Pustaka Ibnu Sidah.
  • Hancurkan Liberalisme, Tegakkan Syariat Islam (2011), Suara Islam Press. ISBN 9786029985702.
  • Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah (2012), Suara Islam Press. ISBN 9786029985757.

Karya Akademik

  • Tesis Magister (2008): Pengaruh Pancasila terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia, Universitas Malaya, Malaysia.
  • Disertasi Doktoral (2021): مناهج التميز بين الأصول والفروع عند أهل السنة والجماعة (Metodologi Pemilihan antara Ushul dan Furu' dalam Aqidah dan Syari'ah serta Akhlaq menurut Paham Ahlussunnah Wal Jama'ah), Universitas Sains Islam Malaysia (USIM).

Kontroversi dan Catatan Hukum

Nama Rizieq juga tidak lepas dari polemik. Sepanjang kariernya, ia beberapa kali berurusan dengan hukum, termasuk vonis pada tahun 2008 terkait perannya dalam kerusuhan pada peristiwa 1 Juni di Monas, di mana ia divonis penjara selama 18 bulan.

Kontroversi politik, aksi massa besar (seperti demonstrasi menuntut penegakan hukum terkait kasus Ahok pada 2016), serta perjalanan hukum dan masa tinggalnya di Arab Saudi pernah menjadi bagian penting dari narasi publik tentang dirinya.

Penolakan Kunjungan Habib Rizieq ke Tarakan

Kunjungan Habib Rizieq ke Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mendapat penolakan dari sebagian warga dan organisasi masyarakat. Penolakan itu muncul karena kekhawatiran bahwa kedatangannya akan menimbulkan keresahan, mengingat rekam jejak FPI yang kerap memicu kontroversi lewat aksi-aksi yang dianggap provokatif.

Organisasi seperti Aliansi Masyarakat Adat Kaltara secara terbuka menyatakan sikap menolak kedatangan Habib Rizieq di Kaltara. Meskipun begitu, mereka sejatinya mendukung adanya acara tersebut.

"Kami tidak menolak kegiatannya, itu memang kegiatan keagamaan yang kami dukung. Yang kami tolak adalah beliau ini, Habib Rizieq," ujar perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Asli Kalimantan Utara (AMAKU), Agustinus Amos kepada detikKalimantan, Rabu (17/9/2025).

Aliansi Solidaritas Kaltara untuk Palestina menanggapi penolakan tersebut. Perwakilan aliansi, Ahmad Irwan menilai kekhawatiran tersebut berlebihan, apalagi sampai menimbulkan isu tidak berdasar.

"Acara tersebut murni kegiatan Maulid Nabi, bukan untuk pelantikan FPI. Di pusat aman aja kok, beliau keliling ke mana-mana, di sini kok malah ribut," ujarnya.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads