Jembatan Kayu Usia 50 Tahun di Tarakan Kini Bisa Dilalui Lagi

Jembatan Kayu Usia 50 Tahun di Tarakan Kini Bisa Dilalui Lagi

Oktavian Balang - detikKalimantan
Selasa, 09 Sep 2025 13:30 WIB
Jembatan berusia 50 tahun di Tarakan sudah bisa dilalui. (Oktavian Balang/detikKalimantan)
Foto: Jembatan berusia 50 tahun di Tarakan sudah bisa dilalui. (Oktavian Balang/detikKalimantan)
Tarakan -

Jembatan kayu di Jalan Slamet Riyadi, RT 18, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) kini sudah bisa dilalui kembali. Jembatan yang sudah berusia sekitar 50 tahun ini sebelumnya lapuk dan rusak parah sehingga membahayakan pengendara.

Berdasarkan pantauan detikKalimantan pada Minggu sore (7/9/2025), sejumlah pekerja tengah mengerjakan jembatan berusia 50 tahun itu. Ketua RT 18, Misdi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) serta DPRD Tarakan yang telah merespons cepat keluhan warga.

Jembatan berusia 50 tahun di Tarakan sudah bisa dilalui. (Oktavian Balang/detikKalimantan)Jembatan berusia 50 tahun di Tarakan sedang diperbaiki. (Oktavian Balang/detikKalimantan) Foto: Jembatan berusia 50 tahun di Tarakan sudah bisa dilalui. (Oktavian Balang/detikKalimantan)

"Alhamdulillah jembatan sudah bisa dilewati kembali oleh kendaraan masyarakat umum, kecuali mobil bermuatan besar seperti kontainer dan sejenisnya Ini untuk mengurangi kerusakan sebelum perbaikan permanen dilakukan," ujar Misdi, Senin (8/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ia menyebut ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan pengguna jalan. Pertama, jembatan hanya diperuntukkan bagi kendaraan ringan. Kedua, mobil besar dan truk dengan muatan berat dilarang melintas.

"Siapa saja yang menggunakan jembatan diminta untuk saling menjaga," tambahnya.

Menurutnya, perbaikan ini masih sementara. Dia mendapatkan informasi bahwa jembatan akan diperbaiki pada 2026.

Sebelumnya diberitakan, jembatan kayu di kawasan Kampung Bugis tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Kayu yang lapuk membuat badan jembatan berlubang sehingga membahayakan pengendara.

Akses ke jembatan di Jalan Slamet Riyadi RT 18, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan ini sebenarnya sudah ditutup warga. Sebuah meja panjang diletakkan di tengah jalan lengkap dengan pemberitahuan agar pengendara tidak melintas.

Namun sebagian pengendara motor tetap nekat melintas tanpa mengindahkan peringatan tersebut. Jika lewat jalur lain, warga harus memutar hingga jarak 1 km.

Ketua RT 18, Misdi, mengungkapkan jembatan diperkirakan dibangun oleh tentara melalui program ABRI Masuk Desa (AMD), sekitar 50 tahun lalu.

"Kira-kira seumuran saya. Sejak SD jembatan sudah ada. Sekarang saya umur 53 tahun," kata Misdi, Sabtu (6/9/2025).




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads