Proses identifikasi korban helikopter jatuh di Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berlangsung. Tiga WNA dikenali terlebih dulu. Sisanya, 2 WNI masih dalam proses.
Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes M El Yandiko, sesuai manifes, ketiga WNA di heli tersebut Mark Werren alias MW (68), CPW (67), dan SKP (56). Mereka berasal dari Australia, India, dan Brasil.
"... jenazah boleh dibawa pulang oleh keluarga, dan bisa kembali ke negaranya," kata El Yandiko, MInggu (7/92/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Helikopter BK117-D3 milik Eastindo hilang kontak pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.00 Wita. Heli rute Kotabaru, Kalimantan Selatan tujuan Palangka Raya (Kalimantan Tengah) itu membawa 8 orang, termasuk kru.
Rabu (3/9), heli ditemukan jadi puing di hutan Tanbu. Para korban dievakuasi menggunakan 6 kantong jenazah. Rinciannya, lima kantong berisi masing-masing satu korban dan satu kantong berisi beberapa bagian tubuh korban lainnya.
Tiga korban sukses diidentifikasi. Yakni IIR (43), HD (37), dan YFR (57). Mereka berstatus WNI.
"Teridentifikasi melalui rekam medis gigi dengan teknik super impos gigi," jelas Yandiko.
Dua jenazah yang tersisa, sulit diidentifikasi karena mengalami kerusakan berat. Sebagaimana diketahui, Gubernur Kalsel Muhidin sempat menyatakan bahwa ada jenazah yang sudah berbentuk abu.
![]() |
Kotak Hitam Ditemukan
Penyebab heli jatuh dan terbakar belum diketahui. Akan diungkap usai pengecekan black box atau kotak hitam. Benda berisi rekaman percakapan itu ditemukan pada Kamis (4/9).
"Black box sudah ditemukan, yang jelas semua di situ sudah dibersihkan," ujar Direktur Operasi Basarnas Laksmana Yudhi Bramantyo, Jumat (5/9/2025) dini hari.
Menurut Bramantyo, kondisi helikopter hancur. Namun bagian ekor masih utuh. Kondisi black box relatif baik. Apa penyebab heli jatuh?
"Penyebab itu kewenangan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," jelas Bramantyo.
(trw/sun)