Gunakan Gigi Jenazah, Begini Cara Identifikasi Korban Helikopter Jatuh Kalsel

Gunakan Gigi Jenazah, Begini Cara Identifikasi Korban Helikopter Jatuh Kalsel

Khairun Nisa - detikKalimantan
Sabtu, 06 Sep 2025 19:44 WIB
Jumpa pers terkait jenazah 3 WNA korban helikopter jatuh di Tanah Bumbu Kalsel yang sudah teridentifikasi, Sabtu (6/9/2025).
Jumpa pers terkait jenazah 3 WNA korban helikopter jatuh di Tanah Bumbu Kalsel yang sudah teridentifikasi, Sabtu (6/9/2025). Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Banjarmasin -

Tim dokter mengungkap proses identifikasi yang dilakukan terhadap tiga korban helikopter jatuh di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Identifikasi berhasil dilakukan menggunakan gigi jenazah.

Kepala Bidang Dokkes Polda Kalsel Kombes M El Yandiko mengatakan identitas bisa terungkap usai dilakukan proses dari data post mortem, kemudian dikomparasi dengan data ante mortem korban ketika masih hidup, seperti sidik jari, hingga catatan rekam medis.

"Diidentifikasi dari gigi, karena perlu diketahui gigi ini termasuk bagian tubuh yang cukup tahan panas. Sehingga bisa diidentifikasi dari gigi itu," jelas El Yandiko, Sabtu (6/9/2025) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kasubdit ODSIK Polri Drg. Astiti Handayani menjelaskan bahwa gigi ini menjadi salah satu proses yang dilakukan jika korban dalam keadaan luka parah, ataupun kerusakan berat disebabkan luka bakar.

Karena, disebutkannya bahwa gigi merupakan salah satu body part yang tidak gampang untuk hancur dan terbakar.

"Karena gigi meskipun terbakar tidak gampang untuk hancur, jadi dari situ proses identifikasi korban terbakar dilakukan," jelas Astiti.

Adapun ketiga jenazah tersebut merupakan warga negara asing (WNA). Mereka berinisial MW (68), CPW (67) dan SKP (56) yang berasal dari Australia, India dan Brazil.

Diberitakan sebelumnya, operasi SAR pencarian helikopter BK117-D3 Eastindo Air yang jatuh di Mentewe Tanah Bumbu Kalsel resmi ditutup. Pencarian ini resmi berakhir usai bangkai pesawat, seluruh penumpang, dan kotak hitam berhasil ditemukan.

Kepala Basarnas Banjarmasin I Putu Sudayana menyebut bahwa operasi SAR resmi ditutup usai seluruh korban tiba di RS Bhayangkara dan kotak hitam diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Diketahui, proses pencarian korban dan puing helikopter ini memakan waktu sekitar 31 jam. Seluruh korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Dengan diserahkannya kotak hitam ini dengan itu pula operasi SAR jatuhnya heli di Kalsel resmi kami tutup," ujar Sudayana, Jumat (5/9/2025) pagi.

Helikopter itu berisikan delapan penumpang yakni Capt Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, Iboy Irfan Rosa. Tiga diantara penumpang itu merupakan warga negara asing (WNA).

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Hidangan Lezat yang Memanjakan Lidah di Penginapan Banjarmasin"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads