Sosok WNA Korban Helikopter Jatuh Kalsel: Direktur Senior

Sosok WNA Korban Helikopter Jatuh Kalsel: Direktur Senior

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Sabtu, 06 Sep 2025 17:07 WIB
Mark Werren, Direktur Senior APRIL Group.
Mark Werren, Direktur Senior APRIL Group. Foto: dok APRIL Group
Banjarmasin -

Salah satu korban dalam insiden helikopter BK117-D3 Eastindo Air yang jatuh di Mantewe Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan adalah WNA bernama Mark Werren. Dia adalah seorang Direktur Senior.

Berdasarkan penelusuran detikKalimantan, Mark Werren bekerja di APRIL Group. Dalam situs resmi perusahaan, APRIL adalah sebuah perusahaan di bidang hutan tanaman industri (HTI).

Tertulis dalam situs tersebut, Mark Werren adalah Direktur Fiber untuk APRIL atau PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang berkantor di Kerinci, Riau. Dia memiliki gelar BSc (Hons) Forestry dari University of Aberdeen, dan gelar MSc Forestry dari University of Helsinki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mark telah bekerja sebagai ahli kehutanan sejak tahun 1980, dengan fokus utama daerah tropis, khususnya di wilayah Tanzania, Vietnam, Indonesia, Australia, Finlandia dan Skotlandia dan telah banyak melakukan proyek jangka pendek di negara lain," demikian informasi dalam situs tersebut.

Disebutkan juga, Mark ahli dalam memanajemen perkebunan tropis berskala besar, termasuk persiapan dan pencapaian anggaran, desain, hingga manajemen pembibitan pohon modern.

"Beliau juga sukses menerapkan plantation technology transfer, penelitian terapan, audit operasi, pengembangan berkelanjutan dan komunikasi. Mark telah berkontribusi besar terhadap pengembangan hutan tanaman industri pulpwood di Indonesia sejak 1988."

Diberitakan sebelumnya helikopter tersebut disewa oleh APRIL Group. Gubernur Kalsel Muhidin yang telah meminta keterangan pemilik helikopter itu turut memberi keterangan.

"Kami konfirmasi, bahwa di dalamnya itu baik warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) itu dari HTI semua," ungkap Muhidin, di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, Jumat (5/9/2025) malam.

Muhidin menyebut tujuan dari perusahaan HTI ke Kalimantan Selatan itu adalah untuk melakukan pengukuran tanah dan lokasi dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan.

"Jadi HTI ini memang ada perusahaan beda-beda, tapi mereka memang membidangi hutan dan tanaman," katanya.

Muhidin menegaskan bahwa kepentingan rombongan HTI itu murni untuk urusan perusahaan, tak ada maksud lain. Dia menampik asumsi liar yang menyebutkan bahwa para penumpang itu memiliki urusan bisnis sawit ataupun urusan lainnya.

"Tidak ada kaitannya orang luar untuk yang lain, murni untuk usaha. Tidak ada motif lain baik itu sawit atau yang lain," tegas Muhidin.

Belakangan memang beredar isu bahwa tujuan para penumpang helikopter tersebut berkaitan dengan bisnis sawit. Seperti diketahui, keberadaan perkebunan sawit menjadi isu lingkungan bagi warga lokal, karena bisa merusak lingkungan.

Adapun delapan penumpang di dalam helikopter itu termasuk Capt Haryanto sebagai pilot, dan Hendra sebagai Engineering serta enam penumpang yang disebut berasal dari perusahaan HTI Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, Iboy Irfan Rosa.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Hidangan Lezat yang Memanjakan Lidah di Penginapan Banjarmasin"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads