Seorang profesional sumber daya manusia (SDM) di India membuat unggahan di LinkedIn yang memicu perdebatan di media sosial. Unggahan tersebut bercerita tentang seorang karyawan yang mengajukan pengunduran diri hanya beberapa menit setelah menerima gaji, dikutip detikFinance dari The Indian Express.
"Gaji dibayarkan pukul 10.00 pagi, surat pengunduran diri dikirim pukul 10.05 pagi," tulis unggahan profesional SDM tersebut di LinkedIn, Senin (11/8/2025).
Dalam postingannya, profesional SDM atau yang kerap disebut HRD itu, mempertanyakan etika di balik tindakan resign mendadak tersebut. Menurutnya, tim SDM telah menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk merekrut serta melatih karyawan baru agar dapat bekerja secara optimal di perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita bicara tentang etika profesional. Perusahaan menyambut Anda, memercayai Anda, dan memberi Anda platform untuk berkembang. Lalu lima menit setelah gaji pertama Anda masuk ke rekening Anda, Anda pergi begitu saja. Apakah itu adil? Apakah itu etis?" tulisnya.
HRD tersebut kemudian mengatakan pengunduran diri yang sangat mendadak hanya beberapa menit setelah menerima gaji ini mencerminkan kurangnya niat, kedewasaan, dan akuntabilitas dalam bekerja. Sebab menurutnya karyawan itu perlu berkomunikasi dengan jujur jika merasa tidak cocok dengan perusahaan.
"Jika ada yang terasa tidak benar: Anda bisa bicara. Anda bisa meminta kejelasan atau bantuan. Anda bisa pergi dengan kesadaran penuh, bukan dengan cara seperti ini," tambahnya.
Ia melanjutkan bahwa tidak ada pekerjaan yang tanpa tantangan, dan pertumbuhan profesional sejati membutuhkan lebih dari sekadar menerima gaji. Karenanya profesional SDM menegaskan peran dalam perusahaan membutuhkan komitmen, kesabaran, dan usaha.
"Tidak ada pekerjaan yang 'mudah'. Setiap peran membutuhkan komitmen, kesabaran, dan usaha. Pertumbuhan tidak datang dengan gaji pertama Anda, melainkan dengan ketekunan," tulisnya.
"Sebelum menyalahkan ketidakcocokan peran, berhentilah sejenak. Renungkan. Berkomunikasilah. Karena pada akhirnya, profesionalisme tidak ditentukan oleh jabatan tetapi oleh tindakan," tutupnya dalam postingan tersebut.
Unggahan tersebut kemudian mendapat beragam reaksi dan menimbulkan perdebatan, dengan banyak pengguna yang mendukung karyawan tersebut.
"Etika? Mari kita perjelas: gaji dibayarkan untuk pekerjaan yang sudah dilakukan, bukan untuk amal, bukan di muka. Jika seseorang mengundurkan diri setelah menerima gaji, itu berarti mereka telah memenuhi kewajibannya untuk bulan itu," papar seorang warga net India.
"Ini berlaku dua arah, tapi tidak seimbang. Ketika seorang karyawan melakukan hal ini kepada sebuah perusahaan, perusahaan tersebut biasanya tidak langsung bangkrut. Namun, ketika sebuah perusahaan melakukan ini kepada seorang karyawan, seringkali seluruh keluarga mereka harus hidup menderita," komentar pengguna media sosial lain.
(aau/aau)