Sebulan Menjabat, Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan Ungkap Sejumlah PR

Sebulan Menjabat, Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan Ungkap Sejumlah PR

Oktavian Balang - detikKalimantan
Kamis, 07 Agu 2025 16:30 WIB
Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan Wahyu Budi Utomo.
Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan Wahyu Budi Utomo. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Kepala Kantor Bea Cukai Tarakan yang baru, Wahyu Budi Utomo, mengungkap sejumlah pekerjaan rumah Bea Cukai. Salah satunya pengawasan terhadap masuknya barang ilegal dari Malaysia melalui pelabuhan dan bandara resmi di wilayah Tarakan.

Dalam temu media di Tarakan pada Kamis (7/8), Wahyu memaparkan tentang rencana pengawasan barang ilegal tersebut. Dia mengungkap pengawasan akan difokuskan di titik-titik resmi seperti pelabuhan yang memang dekat dengan kantor Bea Cukai serta Bandara Malundung.

Wahyu mengakui adanya keterbatasan sumber daya manusia yang menjadi kendala, sehingga titik pengawasan belum bisa diperlebar dari tempat-tempat resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah personel kami terbatas, sehingga pengawasan hanya bisa ditempatkan di titik-titik resmi seperti pelabuhan dan bandara," jelasnya, Kamis (7/8/2025).

Masih terkait dengan itu, Wahyu juga mengatakan Bea Cukai Tarakan melaksanakan kebijakan dari pusat perihal Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo). Di samping Bea Cukai, penegakan hukum juga menjadi tanggung jawab bersama dengan instansi lainnya.

"Kami terus perbaiki pengawasan, termasuk untuk ekspor yang memerlukan pengawasan ketat. Namun, kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan penegak hukum lain, masyarakat, dan media sangat penting untuk saling memberikan informasi," lanjutnya.

PR berikutnya terkait narkotika. Wahyu menyebut narkoba yang masuk ke Tarakan sebagian besar berasal dari Malaysia yang dikirimkan melalui jalur laut maupun udara.

"Narkoba menjadi atensi di semua daerah, termasuk Tarakan, karena banyak masuk dari Malaysia melalui jalur laut dan udara," ungkapnya.

Untuk mendeteksi narkotika, pihak Bea Cukai menempatkan unit ekstrem di pelabuhan ferry dari Malaysia. Mereka juga berencana memperkuat pengawasan dengan mengerahkan anjing pelacak K9. Saat ini personel anjing pelacak tersebut masih difokuskan di Nunukan yang merupakan titik terluar dan perbatasan langsung dengan Malaysia.

"Saat ini, kami memiliki dua unit K9 yang membackup Tarakan dan Nunukan. Unit ini masih di Nunukan, tetapi jika kasus di sana menurun, kami akan geser ke Tarakan," imbuhnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads