Hembusan Napas Terakhir Sehandi Usai Hirup Kepul Asap dari Lahannya

Hembusan Napas Terakhir Sehandi Usai Hirup Kepul Asap dari Lahannya

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Rabu, 30 Jul 2025 10:00 WIB
Tim gabungan mengevakuasi warga yang meninggal karena sesak asap karhutla. Foto: Dokumentasi Polsek Muara Pawan
Tim gabungan mengevakuasi warga yang meninggal karena sesak asap karhutla. Foto: Dokumentasi Polsek Muara Pawan
Ketapang -

Sehandi (57), pria asal Ketapang, Kalimantan Barat ini meninggal dunia di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ketapang pada Senin (28/7/2025) pukul 16.30 WIB. Sehandi diyakini meninggal akibat sesak nafas karena terlalu banyak menghirup asap dari karhutla kawasan tersebut.

Sore itu, Sehandi bersama istri dan anaknya mendatangi lahan pribadi mereka di Dusun Harapan Baru, Desa Tempurukan, Kecamatan Muara Pawan. Ia ingin membersihkan lahannya secara manual, yakni dengan membakarnya. Tak disangka, api menyebar cepat dan kepulan asap pun menebal.

"Korban datang bersama bersama istri dan anaknya untuk membersihkan lahan secara manual dengan membakar rumput dan tumbuhan yang sudah kering. Diduga api yang semakin membesar dan kepulan asap yang semakin banyak, korban akhirnya mengalami sesak nafas dan tumbang di tengah lahan," cerita Kapolsek Muara Pawan Ipda Lukman, Rabu (30/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lukman menyebut Sehandi diketahui tinggal Kelurahan Sampit, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang. Saat itu, istri dan anak Sehandi menunggu di sekitar lahan. Istrinya sempat khawatir karena korban tidak keluar dari dalam area lahan.

Semakin lama Sehandi tidak menampakan dirinya, sang istri lalu meminta tolong kepada tim pemadam kebakaran (damkar) yang kebetulan sedang melakukan pemadaman api tidak jauh dari lahan miliknya. Akibat kepulan asap tebal dan beberapa area masih muncul titik api, tim damkar lalu menggunakan drone untuk mencari korban dari pantauan udara.

"Korban akhirnya terlihat dari tampilan kamera drone dalam keadaan terbaring tertelungkup di tengah area lahan miliknya. Hal ini langsung dilaporkan tim damkar ke Polsek Muara Pawan," kata Lukman.

Anggota Polsek Muara Pawan yang mendapat informasi ini segera datang ke lokasi dan bersama petugas dari tim damkar untuk mengevakuasi korban dari dalam area lahan.

"Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Saat ditemukan, tubuh korban sudah tergeletak di dekat semak yang terbakar, dengan tanda-tanda lemas akibat kekurangan oksigen," kata Lukman.

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam Ketapang untuk dilakukan pemeriksaan dan visum terkait penyebab kematian korban.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Dugaan sementara dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal dunia karena sesak nafas akibat menghirup asap pekat dan kekurangan oksigen dalam waktu yang lama," ucap Lukman.

Saat ini jenazah Sehandi sudah dibawa ke rumah duka. Untuk perkembangan penyelidikan, kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi.

Lukman mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati saat membuka lahan. Segala bentuk potensi dan risiko tentu ada dalam bekerja di hutan dan lahan.

"Maka kami mengimbau warga untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena selain dapat membahayakan diri sendiri, juga akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan seperti pencemaran udara serta berdampak buruk bagi kesehatan warga lainnya," imbaunya.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads