Sebanyak 44 keluarga dari Provinsi Banten dikirim ke luar Jawa sebagai transmigran. Program transmigrasi bakal dijalankan tahun ini dengan tujuan beberapa provinsi, terutama Sulawesi Barat (Sulbar).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Septo Kalnadi mengatakan 11 KK di antaranya akan mengikuti program transmigrasi ke Provinsi Sulbar.
"Tahun ini, Provinsi Banten mendapat kuota 43 KK untuk mengikuti program transmigrasi dengan tujuan Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah," ujarnya, Senin (28/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Septo menambahkan bahwa MoU dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) masih dalam pembahasan. Namun pihaknya sudah memiliki MoU dengan Sulawesi Selatan dan Sulbar.
"Untuk Sulawesi Selatan, MoU yang lama masih berlaku. Sedangkan dengan Kalimantan Tengah masih dalam pembahasan karena ada beberapa poin yang harus disepakati," katanya.
Kesepakatan transmigrasi dengan Sulbar dilakukan lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Gubernur Banten Andra Soni dengan Provinsi Sulbar dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Transmigrasi (Kementrans) di Kota Denpasar, Bali, Senin (28/7/2025).
Gubernur Banten Andra Soni memastikan program transmigrasi kali ini bukan hanya memindahkan orang ke luar pulau, tetapi juga memindahkan kesejahteraan.
"Kalau dulu transmigrasi itu kita memahaminya sebagai memindahkan penduduk, kalau sekarang sudah bertransformasi menjadi memindahkan kesejahteraan," ujar Andra.
Selain ke luar Jawa, Andra menyebut transmigrasi lokal (translokal) juga akan dilakukan di wilayahnya. Translokal adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang masih dalam satu provinsi atau pulau.
"Sehingga Provinsi Banten juga bisa menjadi bagian dari kepesertaan transmigrasi lokal yang bisa dioptimalkan di Pulau Jawa," jelasnya.
"Sekarang ada potensi transmigrasi di Pulau Jawa yang bisa diterapkan di Provinsi Banten," lanjutnya.
Artikel sudah tayang di detikNews.
(aik/bai)