Sebanyak 140 siswa SMP Negeri 8 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami sakit perut hingga mencret. Peristiwa terjadi diduga karena siswa menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dilansir dari detikBali, peristiwa terjadi pada Selasa (22/7/2025). Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Theresia Lana, mengatakan saat pelajaran dimulai, beberapa siswa izin ke toilet karena diare dan sakit perut. Jumlah siswa yang mengeluh terus bertambah hingga memenuhi ruang UKS.
"Jadi proses KBM sekitar jam 07.30 pagi, sudah ada siswa kami yang bolak-balik ke kamar mandi, ternyata mereka mencret dan ada yang sakit perut," kata Maria, Selasa (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maria mengatakan program MBG hari itu langsung dihentikan sementara. Menurut beberapa siswa, makanan yang dikonsumsi pada hari sebelumnya terasa asin dan asam, terutama tahu dan sayurnya.
Polres Kupang Kota turut melakukan penyelidikan atas kasus dugaan keracunan massal ini. Polisi mengumpulkan data siswa yang terdampak dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta rumah sakit.
"Kami masih mendata jumlah siswa yang sakit di sekolah maupun rumah sakit," ujar Kasi Humas Polresta Kupang Kota, Ipda Frangky Lapuisaly.
Sementara itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan telah membentuk tim gabungan untuk mengusut dugaan keracunan massal ini. Tim tersebut terdiri atas Dinas Kesehatan Provinsi, Pemkot Kupang, serta BPOM.
"Kalau dugaan ini benar, tentu masih dicek lebih lanjut. Kami perlu pembuktian ilmiah yang akurat," kata Melki.
Baca berita selengkapnya di sini.
(bai/bai)