Bupati Kubu Raya Sujiwo mendatangi rumah murid Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Raudhatul Islamiyah yang rapornya ditahan oknum guru. Sujiwo juga memastikan anak tersebut mendapatkan pendidikan yang layak.
Kunjungan dilakukan Sujiwo di Pal 9, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya pada Rabu (23/7/2025). Dia menilai kondisi keluarga siswa sekolah swasta itu termasuk miskin.
"Alhamdulillah saya sudah berkunjung ke rumah murid. Kita lihat kondisi rumah anak ini. Artinya memang kondisi ekonomi orang tuanya tidak memiliki uang. Saya cukup miris mendengar kejadian ini. Bahkan murid ini sudah pindah sekolah masuk ke pondok pesantren," kata Sujiwo, Rabu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan Sujiwo mendatangi rumah murid tersebut untuk memastikan kejadian sebenarnya. Setelah mendengar penjelasan dan menyaksikan langsung kondisi rumahnya, Sujiwo pun memastikan akan menanggung semua pendidikan murid yang sempat viral ini.
"Saya hargai keputusan orang tua yang memindahkan anaknya ke pondok pesantren. Tapi saya akan tanggung semua biaya pendidikannya selama di pondok pesantren. Setelah ini saya ke pondok pesantren," kata Sujiwo.
Sujiwo mengaku miris dengan kejadian yang viral mengenai video pembullyan terhadap murid yang rapornya ditahan karena orang tua belum mampu membayar buku Lembar Kerja Sekolah (LKS). Bahkan viral dikatakan bahwa anak tersebut sampai turun kelas.
"Saya miris dan sedih sekali ketika ada sekolah yang berbasis agama, melakukan seperti ini. Ada klarifikasi dari pihak sekolah yang membuat blunder. Sementara video pembullyan sudah viral dan chat antara guru dan orang tua murid sudah di tangan saya," jelasnya.
Sujiwo juga mengancam akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum jika satu sama lain tidak mengakui kesalahan dan berbesar hati saling memaafkan.
"Saya akan bawa ini ke kepolisian kalau pihak sekolah masih keukeuh. Karena akan lebih hormat dan mulia. Akan lebih hormat dan mulia kalau jujur mengakui kesalahan," katanya.
Ia menyadari sekolah swasta memang perlu biaya. Namun, penahanan rapor jika murid belum membayar buku LKS bukan solusi yang tepat. Menurutnya, pemerintah akan hadir menyelesaikan setiap permasalahan. Terutama untuk hal pendidikan.
"Kalau LKS belum bayar, rapor janganlah ditahan. Semua sekolah punya orang tua yang namanya pemerintah. Kalau ada masalah di sekolah, ketemu saya, Pak Wagub, Pak Kadis Pendidikan. Jangan buat mental anak runtuh divideokan seperti itu. Kemudian sibuk dengan klarifikasi seperti itu memalukan," kata Sujiwo.
Dia mengatakan, pendidikan adalah haknya setiap warga bangsa. Setiap anak-anak memiliki hak pendidikan.
"Makanya saya sangat miris. Saya tadi malam susah tidur karena berpikir kok ada seperti ini. Dan ini banyak terjadi, baru terungkap satu per satu," katanya.
Penikasih, ibu dari murid tersebut mengucap syukur ketika Bupati Kubu Raya Sujiwo turun tangan memberikan solusi. Ia berharap mental anaknya kembali agar bersemangat untuk belajar.
"Terima kasih kepada Pak Bupati sudah turun langsung membantu. Kami mengaku sedih dengan anak kami divideokan seperti itu oleh pendidik. Kami ingin masalah ini cepat selesai dan anak kami bisa sekolah dengan tenang," harapnya.
Setelah mendatangi rumah murid, Sujiwo kemudian mendatangi MTs Al-Raudhatul Islamiyah untuk mendengar klarifikasi dari pihak sekolah. Agar ini terang benderang, kedua orang tua murid juga dibawa untuk duduk semeja.