Jurnalis media online di Samarinda mengaku mendapat perlakuan intimidatif dari ajudan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas'ud saat melakukan wawancara. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Samarinda mengecam keras tindakan tersebut.
Insiden terjadi pada wartawan bernama Fatih. Dia menceritakan awalnya dia mengikuti sesi doorstop usai kegiatan penandatanganan kerja sama Pemprov Kaltim dengan salah satu yayasan pada Senin (21/7). Ketika hendak menanyakan perihal kebijakan batu bara dan instruksi paripurna DPRD Kaltim, ia mengaku ditegur seorang ajudan perempuan berinisial S.
"Pas saya tanya lagi, nadanya mulai tinggi. Dia bilang, Mas, sudah mas. Masnya ini dari kemarin kayak gini, tandai, tandai," tuturnya, Selasa (22/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Rudy tetap memberikan jawaban atas pertanyaan Fatih. Namun, Fatih kembali didatangi setelah wawancara. Ajudan perempuan tersebut bersama seorang ajudan laki-laki dan meminta tanda pengenal media. Fatih menjelaskan bahwa isu yang ia bawa bersumber dari unggahan resmi Pemprov di Instagram.
"Saya langsung minta maaf. Saya bilang, saya tidak ada niat buruk, hanya ingin memastikan informasi soal kebijakan perusda batu bara yang merupakan inisiatif Pak Gubernur," sambungnya.
AJI Samarinda melalui siaran persnya mengecam keras tindakan intimidasi oleh ajudan Gubernur Kaltim. Mereka menilai kejadian ini mencederai kebebasan pers yang dijamin dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
"Perilaku intimidatif, baik secara verbal maupun fisik, merupakan bentuk penghalangan kerja jurnalistik," kata Ketua AJI Samarinda Yuda Almerio.
AJI mendesak Gubernur Rudy menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada jurnalis yang mengalami intimidasi. Selain itu, mereka meminta adanya evaluasi terhadap perilaku ajudan dan aparat pengamanan pejabat publik.
"Kami minta seluruh pejabat publik, tokoh politik, dan aparatur keamanan untuk memahami dan menghormati kerja-kerja jurnalis sebagai bagian dari demokrasi. Jurnalis bukan musuh, tetapi mitra dalam menyediakan informasi bagi masyarakat," pungkasnya.
(des/des)