Kondisi Miris Jalan Nasional di Nunukan, Mobil Sering Hampir Jatuh ke Sungai

Kondisi Miris Jalan Nasional di Nunukan, Mobil Sering Hampir Jatuh ke Sungai

Oktavian Balang - detikKalimantan
Jumat, 18 Jul 2025 18:00 WIB
Mobil nyaris jatuh ke sungai di jalan nasional Krayan, Nunukan.
Mobil nyaris jatuh ke sungai di jalan nasional Krayan, Nunukan. Foto: Dok. Istimewa
Nunukan -

Kondisi jalan nasional di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) rusak parah. Padahal jalan yang menghubungkan Ba Liku di Krayan Tengah dan Long Umung di Krayan Timur itu menjadi satu-satunya akses darat bagi kendaraan.

Ruas jalan rusak akibat longsor dan cuaca buruk. Kendaraan sering terpaksa bermalam di jalan karena terjebak. Jembatan penghubung sudah tidak layak pakai. Bahaya juga kerap mengintai, salah satunya risiko mobil terperosok ke sungai.

"Bekas ban mobil sudah dalam, tanahnya berair dan lunak. Muatan mobil berat, jadi kandas," ungkap seorang pengemudi mobil sembako bernama Jacky kepada detikKalimantan, Jumat (18/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil Jacky pun sempat kandas pada Selasa (15/7) lalu. Dia sempat berupaya mengeluarkan mobil dengan alat penarik, tetapi gagal. Mobil baru berhasil dievakuasi pada Rabu (16/7) siang setelah rekannya dari Long Bawan datang membantu.

Pengalaman serupa juga dialami sopir bernama Amat Raye. Kata dia, sebenarnya masyarakat sudah berupaya memberi lapisan kayu agar jalan rusak tetap dapat dilewati. Namun, kondisi tanah yang terlalu lunak membuat konstruksi kayu yang seadanya itu pun kerap patah.

"Jalan amblas. Kita pasang bantalan kayu, tapi tanah di bawahnya lembek seperti sawah padi. Jembatan jabuk sudah, tidak layak pakai. Mobil kosong saja patah kalau lewat, apalagi bawa muatan," ceritanya.

Amat Raye pun pernah hampir terperosok ke sungai ketika mengantar sembako. Lokasi kejadian berjarak 10 kilometer dari permukiman terdekat, sehingga sulit juga meminta bantuan warga.

"Hampir terbalik masuk ke sungai batu, untung ada satu papan yang nyangkut di roda depan. Itu saja yang nahan mobil," katanya.

Camat Krayan Tengah Marjuni menjelaskan bahwa kerusakan jalan ini bukan hal baru. Dua titik longsor di jalur tersebut sempat ditangani Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) pada Mei 2025, memungkinkan kendaraan roda empat melintas kembali. Kini titik-titik rawan kembali rusak.

"Jalan ini sangat vital, tidak hanya untuk lalu lintas orang dan barang di Krayan Tengah, tapi juga sebagai penghubung darat Krayan Raya dengan Malinau," ujar Marjuni, Jumat (18/7/2025).

Marjuni menambahkan pemerintah kecamatan terus menyuarakan perbaikan infrastruktur melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahunan ke pemerintah kabupaten dan pusat. Dia berharap kondisi jalan yang memprihatinkan di perbatasan Kalimantan dan Malaysia ini bisa mendapat perhatian lebih.

"Kami berharap pembangunan jalan nasional ini terus ditingkatkan," katanya.




(des/des)
Hide Ads