Pendaki Swiss Jatuh Usai Muncak di Rinjani, Tim Evakuasi Diterjunkan

Regional

Pendaki Swiss Jatuh Usai Muncak di Rinjani, Tim Evakuasi Diterjunkan

Ahmad Viqi, Sanusi Ardi W - detikKalimantan
Rabu, 16 Jul 2025 16:31 WIB
Kondisi turis asal Swiss yang terjatuh di Gunung Rinjani ketika hendak menuju Danau Segara Anak, Rabu (16/7/2025).
Pendaki asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani. Foto: dok. Istimewa
Lombok Timur -

Wisatawan mancanegara (wisman) asal Swiss berinisial BE (46) jatuh di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). BE jatuh dalam perjalanannya ke Danau Segara Anak setelah mendaki ke puncak pada Rabu (16/7).

Dilansir detikBali, Ketua Asosiasi Tour Organizer Senaru, Munawir, membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang diterimanya, BE dalam perjalanan turun setelah dari puncak Gunung Rinjani, kemudian hendak mampir ke Danau Segara Anak.

"Kalau info dari guide-nya, tamu ini mau turun ke Danau Segara Anak dari Pelawangan Sembalun setelah summit ke puncak Rinjani," jelasnya kepada detikBali, Rabu (16/7/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Munawir meneruskan informasi tersebut ke pihak TNGR sesegera mungkin. Dia juga meminta tour organizer untuk langsung naik ke lokasi. Diketahui BE dalam kondisi masih hidup, tetapi mengalami sejumlah cedera.

"Sudah kami teruskan informasi ini ke TNGR. Kondisi tamu masih hidup hanya saja mengalami patah tulang, dan luka di bagian kepala," imbuhnya.

Sementara itu, pihak Balai TNGR telah menerjunkan setidaknya 8 orang tim untuk mengevakuasi turis Swiss tersebut. Ketua Tim Evakuasi Balai TNGR Gede Mustika menjelaskan kronologi korban terjatuh.

"Dia naik ke Rinjani lewat jalur Sembalun kemarin ya, Selasa (15/7). Kemungkinan tadi habis muncak break sebentar (di Pelawangan) langsung turun ke danau," jelas Mustika.

BE diduga terpeleset di jalur bebatuan sebelum jembatan pertama menuju basecamp Segara Anak. Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Laporan diterima pihak TNGR pada pukul 11.30 Wita.

"Ini tim sudah menuju ke lokasi ada 8 orang dua di antaranya tim medis. Korban masih di dekat lokasi kejadian," ujarnya.

Mustika menambahkan korban dalam kondisi mengalami patah tulang. Menurutnya, kemungkinan korban terpeleset dan jatuh dalam posisi yang tidak aman.

"Jadi terpleset di jalur. Mungkin jatuhnya kurang bagus makanya patah," imbuhnya.

Pihaknya masih memetakan jalur evakuasi yang harus ditempuh untuk mencapai lokasi korban. Ada dua opti, yakni melalui jalur Torean dan Sembalun. Tim evakuasi diperkirakan sampai di lokasi korban dalam waktu 6-8 jam.

"Yang jelas korban sedang ditunggu oleh guide dan porter di lokasi, belum ada pergerakan. Korban masih menunggu tim evakuasi," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di detikBali.




(des/des)
Hide Ads