Kejamnya Penjara Israel, Direktur RS Gaza Disiksa dan Kelaparan

Internasional

Kejamnya Penjara Israel, Direktur RS Gaza Disiksa dan Kelaparan

Novi Christiastuti - detikKalimantan
Selasa, 15 Jul 2025 18:00 WIB
A Red Cross member walks outside the Israeli military prison Ofer ahead of the expected release of Palestinian prisoners, as part of a ceasefire and a hostages-prisoners swap deal between Hamas and Israel, near Ramallah, in the Israeli-occupied West Bank, February 1, 2025. REUTERS/Jamal Awad     TPX IMAGES OF THE DAY
Penjara Ofer yang dikelola oleh Israel/Foto: REUTERS/Jamal Awad
Balikpapan -

Dr Hossam Abu Safiya ditahan Israel dan disebut mengalami penyiksaan dan dibiarkan kelaparan. Abu Safiya merupakan Direktur Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Jalur Gaza.

Abu Safiya ditahan sejak Desember 2024. Kondisinya saat ini dilaporkan kritis dan semakin memburuk setiap hari.

Dikutip Press TV, Selasa (15/7/2025), pengacara yang mewakili Abu Safiya, Ramy Abdu, dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (14/7) waktu setempat, menyebut dirinya mengunjungi kliennya dalam tahanan Israel pada 9 Juli 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berat badannya turun lebih dari 40 kilogram, lebih dari sepertiga berat badannya. Pada saat itu (saat penculikannya), berat badannya 100 kilogram, sekarang, berat badannya tidak lebih dari 60 kilogram," tutur Abdu dalam pernyataannya.

Penyiksaan Dr Hossam Abu Safiya

"Pada 24 Juni 2025, dia dipukuli dengan keji. Kamarnya (Kamar 1, Seksi 24, Penjara Ofer) digerebek secara khusus. Dia diserang secara brutal di area dada dan mengalami memar parah di bagian wajah, kepala, punggung, dan leher. Pemukulan tersebut berlangsung sekitar 30 menit," sebut Abdu.

Usai penyiksaan brutal tersebut, sebut Abdu, Abu Safiya meminta perawatan medis, tes yang layak, dan pemeriksaan oleh seorang ahli jantung. Namun otoritas Israel menolak permintaannya.

Abdu mengatakan kliennya menderita detak jantung tidak teratur, dan kacamatanya, yang baru-baru ini dikirimkan oleh Abdu kepadanya, telah dirusak oleh pasukan Israel.

"Dia masih mengenakan pakaian musim dingin sambil mengalami kelaparan, penyiksaan, kurungan isolasi, dan kekurangan total, terkubur di bawah tanah, tanpa paparan sinar matahari. Dr Abu Safiya, seperti semua tahanan Palestina, tidak baik-baik saja," tulis Abdu dalam pernyataannya.

Penculikan Dr Hossam Abu Safiya

Pada 27 Desember 2024, pasukan Israel menggerebek RS Kamal Adwan di Beit Lahiya, Jalur Gaza. Penggerebekan itu melumpuhkan rumah sakit tersebut, yang merupakan fasilitas medis utama terakhir yang masih beroperasi di area Jalur Gaza bagian utara.

Saat penggerebekan itu, pasukan Israel menculik Abu Safiya bersama para staf medis dan beberapa pasien. Selama berbulan-bulan, Abu Safiya menjadi suara paling menonjol di sektor layanan kesehatan Gaza yang hancur dan terus merawat anak-anak meskipun putranya sendiri dibunuh oleh pasukan Israel pada Oktober 2024.

Berbagai organisasi hak asasi manusia telah menuntut pembebasan segera Abu Safiya. Namun otoritas Israel mengabaikan tuntutan tersebut.

Artikel ini sebelumnya tayang di detikNews dengan judul Direktur RS Gaza Disiksa-Kelaparan di Penjara Israel, Kondisinya Kritis.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads