Video Ridwan Kamil memarahi petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, viral di media sosial. Eks Gubernur Jawa Barat itu mempertanyakan alasan penerbangan Super Air Jet rute Denpasar-Cengkareng mengalami delay dan minta dipertemukan dengan atasan.
"Bilang, Pak Ridwan mau bicara, nanti kan keluar jawabannya 'saya tidak mau bicara'. Selesai," ujar RK kepada petugas bandara tersebut.
Dikutip dari detikBali, sejumlah penumpang yang juga terdampak turut mendesak meminta penjelasan langsung dari General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Petugas bandara tersebut menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai mengenai penundaan penerbangan ini. Penerbangan belum bisa dilakukan karena masih ada proyek pengaspalan atau overlay pada runway bandara.
Sementara itu, penumpang lainnya juga tampak kesal karena mereka dipaksa menunggu lama. Tak hanya itu, mereka terdengar mengeluhkan fasilitas bandara seperti AC yang dimatikan.
"Kesimpulannya, pihak bandara maupun airlines tidak solutif," ucap RK.
Kata GM Bandara
General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, buka suara terkait penundaan penerbangan yang dialami Ridwan Kamil dan penumpang lainnya.
Syaugi menjelaskan penerbangan tersebut ditunda berawal dari pesawat Super Air Jet nomor IU 744 yang datang terlambat dari Cengkareng. Ia menjelaskan pesawat belum bisa lepas landas karena adanya kegiatan pengaspalan atau perawatan runway di Bandara Ngurah Rai.
"Penerbangan IU 744 dijadwalkan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pukul 20.45 Wita (Jumat, 11/7), tapi realisasinya mendarat pukul 01.56 dini hari Sabtu (12/7)," ujar Syaugi saat dihubungi detikBali, Sabtu (12/7/2025).
Syaugi mengakui pihak Super Air Jet sempat mengajukan permintaan agar pesawat tersebut bisa lepas landas sesuai jadwal. Namun, permohonan tersebut ditolak karena adanya pekerjaan pengaspalan di runway bandara.
"Pihak Super Air Jet mengajukan permohonan untuk dapat memberangkatkan penerbangan IU 745 pada pukul 03.00 Wita, tapi tidak dapat dipenuhi karena sudah masuk dalam periode pelaksanaan pekerjaan perawatan runway," imbuhnya.
Syaugi menegaskan pekerjaan tersebut penting dilakukan untuk menambah kualitas dan kuantitas kekuatan runway.
"Selama pekerjaan berlangsung, kegiatan take off dan landing dihentikan sementara. Sehingga, Super Air Jet tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangannya menuju Cengkareng," jelas Syaugi.
Dampaknya, penumpang baru bisa diberangkatkan pukul 08.29 Wita pada Sabtu (12/7). Syaugi menuturkan para penumpang yang terdampak telah mendapatkan kompensasi berupa konsumsi, penginapan, dan transportasi antar jemput ke bandara.
Simak Video "Video Dampak Listrik Bandara Ngurah Rai Bali Padam: 74 Penerbangan Delay"
(bai/bai)