Viral Pabrik Buang Limbah di Sungai Malinau, Disebut Bikin Air PDAM Keruh

Viral Pabrik Buang Limbah di Sungai Malinau, Disebut Bikin Air PDAM Keruh

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 09 Jul 2025 11:59 WIB
DLH Malinau mengecek kondisi air saat berada di Pit Todok TP 09 PT KPUC.
DLH Malinau mengecek kondisi air saat berada di Pit Todok TP 09 PT KPUC. Foto: dok DLH Malinau
Malinau -

Sebuah video viral menunjukkan sebuah pabrik di Malinau diduga membuang limbah langsung ke sungai. Hal ini dikaitkan dengan gangguan pasokan air PDAM yang terjadi selama tiga hari.

Dalam unggahan dari akun @alerta.co.id, Selasa (8/7) malam itu, warga menyebut limbah berasal dari PT Kayan Putra Utama Coal (KPUC). Disebutkan limbah mengalir menuju Sungai Malinau, tepatnya di dekat Sungai Sidi.

Warga Trans Malinau Hilir, Kecamatan Malinau Kota, Ogah Becuk, membenarkan kondisi air PDAM yang menurun sejak Minggu malam (6/7) hingga Rabu hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Debitnya berkurang, warnanya keruh seperti Milo. Untuk bau tidak ada, tapi dampaknya ke kulit bisa berkurap," ujarnya saat dihubungi detikKalimantan, Rabu (9/7/2025).

Menurut Ogah, kejadian serupa terjadi hampir setiap minggu. Ia menyatakan pesimis melaporkan ke pihak PDAM karena warga sudah mengetahui penyebabnya.

"Ndak perlu dilaporkan, dari kondisi air kita tahu sudah penyebabnya," katanya.

Ia menyebut pencemaran limbah sengaja dilakukan perusahaan ke sungai. Ogah pun mempertanyakan ketidakhadiran respons dari dinas terkait.

"Harapan kami, kejadian seperti ini tidak terulang. Perusahaan harus bertanggung jawab atas limbahnya, jangan dibuang ke sungai karena sungai adalah sumber kehidupan, bukan hanya untuk manusia, tapi juga makhluk hidup lain," tegas Ogah.

DLH Malinau Bantah Pencemaran

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malinau, John Felix Rundupadang, membantah tuduhan bahwa aktivitas di Pit Todok TP 09 merupakan pencemaran.

Dalam keterangannya, ia mengklaim video yang beredar benar, tetapi keliru jika disebut sebagai limbah yang mencemari sungai.

"Video betul saja, Pak, tetapi mengatakan atau mengklaim limbah dan menyebut pencemaran, itu yang keliru," ungkap John, Rabu (9/7/).

Ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat pengolahan air limbah dengan sistem lima kolam menggunakan bahan kimia. Air yang keluar dari kolam kelima, menurutnya, telah melalui proses pengolahan sebelum dialirkan ke sungai terdekat.

John juga mengirimkan video yang menunjukkan kolam ketiga dari lima kolam pengolahan di Pit Todok TP 09, di mana ia memancing ikan mujair sebagai bukti bahwa air di kolam tersebut tidak berbahaya.

Sementara itu, detikKalimantan telah berupaya menghubungi pihak Perumda Air Minum Apa' Mening pada Rabu (9/7/2025), namun belum ada tanggapan terkait hal tersebut.

Riwayat Pencemaran PT KPUC

Ini bukan kali pertama PT KPUC dikaitkan dengan isu pencemaran. Pada Februari 2021, akun X @jatamnas dan @walhi_kalteng melaporkan tanggul kolam penampung limbah PT KPUC jebol, menyebabkan Sungai Malinau tercemar limbah beracun. Akibatnya, PDAM setempat terpaksa menghentikan produksi air bersih.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads