Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bulungan mengaku telah mengirimkan surat hingga dua kali kepada pejabat Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) yang masih menempati rumah dinas milik Dinas Kesehatan Bulungan. Upaya komunikasi itu belum membuahkan hasil.
Kepala BKAD Bulungan Muhammad menjelaskan rumah dinas tersebut tercatat sebagai aset Dinkes. Secara teknis, pengelolaannya masih di Dinkes dan diperuntukkan bagi ASN Dinkes maupun tenaga kesehatan di bawah Pemkab Bulungan.
""Rumah dinas itu diperuntukkan untuk pegawai teknis Dinas Kesehatan, minimal yang bertugas di dinas tersebut," ujar Muhammad kepada detikKalimantan, Jumat (4/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat bersangkutan atas nama Pollymart Sijabat. Menurut Muhammad, sebelumnya yang bersangkutan memang pegawai Pemkab Bulungan yang bertugas di Dinkes. Namun, setelah pemekaran provinsi, Pollymart beralih menjadi pegawai Pemprov Kaltara. Secara prosedur, aset rumah dinas itu seharusnya dikembalikan ke Dinkes Bulungan.
Muhammad mengatakan BKAD telah melakukan upaya persuasif. Mereka mengirimkan 2 surat pada 2021 yang meminta Pollymart mengembalikan aset tersebut. Plang pemberitahuan juga sempat dipasang di lokasi, tetapi diduga dicopot beberapa hari setelahnya.
"Kami masih menggunakan pendekatan kekeluargaan karena yang bersangkutan juga pernah menjadi pegawai Bulungan. Tapi ini menjadi catatan kami untuk membenahi pengelolaan aset," ungkapnya.
Penggunaan aset pemkab oleh pejabat pemprov ini menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2018. Muhammad mengatakan temuan ini menjadi atensi pemkab. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Bulungan dan Dinkes untuk membahas langkah selanjutnya meski belum menetapkan tenggat waktu.
Muhammad juga mengungkapkan dampak dari masalah ini. Rumah dinas tersebut seharusnya bisa digunakan oleh tenaga kesehatan Bulungan.
"Ada tenaga kesehatan yang mungkin membutuhkan rumah dinas itu, tapi saat ini belum bisa menempatinya," ujarnya.
Tim detikKalimantan telah berupaya menghubungi Pollymart melalui pesan maupun telepon. Hingga berita ini ditulis, belum ada respons.
(des/des)