Dr Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, tewas dalam serangan bom Israel ke kediamannya. Dokter Marwan meninggalkan seorang putri, satu-satunya yang masih hidup di keluarga mereka.
Putri Dokter Marwan bernama Lubna Al Sultan itu mengenang sosok sang ayah semasa hidup. Lubna menyebut ayahnya hanya peduli pada orang sakit bahkan dalam situasi sulit.
"Dia hanya peduli dengan orang-orang yang sakit, merawat mereka selama perang," ungkap Lubna kepada The Guardian, dikutip detikHealth Kamis (3/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lubna menegaskan ayahnya merupakan tenaga kesehatan yang berdedikasi. Almarhum disebut tidak terafiliasi dengan pihak mana pun yang membuatnya layak menjadi target serangan.
"Ayah saya adalah seorang dokter spesialis jantung di RS Indonesia, Direktur RS Indonesia, dia tidak terlibat dalam gerakan apa pun dan tidak berafiliasi dengan siapapun," tutur Lubna.
Lubna juga menyebut rudal yang ditembakkan pesawat tempur F-16 menargetkan ayahnya. Di rumah tersebut, satu-satunya kamar yang hancur adalah kamar sang ayah.
"Persis di tempat dia berada, tepat mengarah kepadanya. Semua kamar di rumah itu utuh kecuali kamarnya yang terkena rudal," kata Lubna dilansir Associated Press.
Serangan bom Israel ini menewaskan seluruh anggota keluarganya. Lubna mengaku sangat terpukul dan mengutuk keras serangan Israel terhadap tenaga medis.
Kabar duka meninggalnya Marwan Al Sultan dan keluarga disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui akun X pada Kamis (3/7). Pihak Kemlu pun turut mengecam perbuatan Israel yang menargetkan tenaga kesehatan.
"Indonesia turut berduka atas wafatnya dr. Marwan al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025 dan mengutuk serangan Israel tersebut," ungkap Kemlu RI.
Marwan Al Sultan merupakan salah seorang sumber informasi utama dari Gaza bagi dunia internasional. Almarhum kerap melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah utara. Atas jasanya tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kemlu memberikan apresiasi.
"Indonesia mengapresiasi jasa, komitmen dan perjuangan beliau bagi kemanusiaan dan bagi perdamaian di Palestina," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(des/des)