Bocah Tewas Kehabisan Napas gegara Blackout Challenge Viral di TikTok

Internasional

Bocah Tewas Kehabisan Napas gegara Blackout Challenge Viral di TikTok

Khadijah Nur Azizah - detikKalimantan
Rabu, 02 Jul 2025 14:02 WIB
ilustrasi aplikasi TikTok
Ilustrasi TikTok. Foto: Unsplash/@solenfeyissa
Balikpapan -

Di TikTok sedang ramai tren 'blackout challenge' atau adu lama tahan napas. Pengguna ditantang menahan napas selama mungkin. Tren ini akhirnya memakan korban jiwa, yakni seorang anak di Inggris bernama Sebastian (12).

Dikutip detikHealth dari Healthline, Kepolisian West Yorkshire mengungkapkan informasi dari layanan ambulans tentang kondisi seorang remaja laki-laki di sebuah rumah di Castleford pada 27 Juni 2025 lalu. Anak laki-laki tersebut sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi meninggal beberapa saat kemudian.

Kejadian ini menyita perhatian publik, termasuk ahli kesehatan. Dokter Spesialis Kedokteran Gawat Darurat Anak di John Hopkins Children's Center, Mary Beth Howard, MD, MSC, mengatakan tren semacam ini muncul karena perkembangan generasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tren ini berbahaya dan berpotensi fatal. Menahan napas dalam jangka waktu lama dapat membatasi aliran oksigen ke otak hingga mengalami asfiksia. Hal ini dapat menyebabkan kejang-kejang, cedera serius, bahkan kematian.

"Ini adalah tren yang tampaknya muncul seiring dengan perkembangan setiap generasi," kata Mary Beth Howard.

Independent melaporkan pada 2022 bahwa ada 20 kematian terkait permainan asfiksia semacam ini dalam kurun waktu 18 bulan. Korbannya rata-rata berusia 12 tahun ke bawah.

Tren yang mengarah ke asfiksia atau hipoksia serebral ini dinilai berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan otak dan kematian. Akan tetapi, tidak ada catatan medis jelas tentang dampak asfiksia antara satu orang dengan orang lainnya.

"Respons setiap orang terhadap tantangan ini bervariasi. Jadi, seseorang bisa pingsan dalam hitungan detik. Seseorang mungkin membutuhkan waktu mendekati satu menit," jelas Howard.

Variabel itu membuat blackout challenge semakin berbahaya. Orang bisa kehilangan kesadaran jauh lebih cepat daripada perkiraan mereka.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads