Tower Base Transceiver Station (BTS) di Krayan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu banyak mendapat komentar mulai dari warga setempat hingga anggota DPRD. Sebab, tower tak berfungsi optimal sehingga akses internet menjadi tidak lancar.
Seperti diketahui pada tahun 2023, ada lima titik BTS yang dibangun di wilayah Desa Long Budung, Pa'Tera, Pa'Urang, Long Pasia, dan Liang Lunuk. Kini, kabar gembirapun akhirnya didengar warga setempat.
Tower BTS Bhakti di lima desa, yakni Long Budung, Pa'Tera, Pa'Urang, Long Pasia, dan Liang Lunuk, resmi beroperasi pada Minggu (29/6/2025). Mel Jhon, warga Desa Liang Lunuk, mengatakan kini warga di wilayah perbatasan ini dapat menikmati sinyal telekomunikasi dan internet tanpa hambatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini bisa dibilang menandai momen bersejarah bagi akses digital di daerah tersebut. Ia pun menceritakan perjuangan panjang warga untuk mendapatkan akses komunikasi yang layak.
"HP kami akhirnya bisa connect. Ini semua karena suara kami viral dan didengar. Benar kata orang, no viral, no justice," ujar Mel Jhon kepada detikKalimantan.
Sebelumnya, keberadaan tower BTS Bhakti di lima desa ini hanya menjadi 'pajangan'. Sinyal yang tersedia terbatas pada jenis handphone tertentu, membuat banyak warga yang menggunakan ponsel biasa merasa kecewa.
Warga pun mengapresiasi respons cepat pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Namun, mereka berharap kebutuhan digital di wilayah perbatasan seperti Krayan Selatan tak lagi harus menunggu viral di media sosial untuk mendapat perhatian.
"Dengan aktifnya tower BTS Bhakti, kami optimistis komunikasi dan pertumbuhan digital di wilayah ini akan semakin maju, setara dengan daerah lain di Indonesia," sambungnya.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi) langsung bergerak cepat dengan mengirimkan tim teknis untuk memperbaiki sistem jaringan. Hasilnya, akses komunikasi dan internet kini dapat dinikmati warga tanpa kendala.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kalimantan Utara, Deddy Harryady pun menjelaskan bahwa tower-tower tersebut sempat dinonaktifkan karena alasan efisiensi anggaran. Namun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah mengajukan pengaktifan kembali sejak April 2025.
"Ini berkat perhatian Pak Gubernur yang langsung menyampaikan aspirasi masyarakat ke pusat. Alhamdulillah, tower sudah aktif kembali, meski belum ada konfirmasi resmi dari Bakti Kemenkodigi," ungkap Deddy.
(aau/aau)