Gunung Ile Lewotolok Berkali-kali Meletus, Warga Bisa Evakuasi Mandiri

Gunung Ile Lewotolok Berkali-kali Meletus, Warga Bisa Evakuasi Mandiri

Yurgo Purab - detikKalimantan
Minggu, 29 Jun 2025 09:30 WIB
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada pukul 07:08 Wita, Minggu (29/6/2025). (Foto: PVMBG)
Foto: Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meletus pada pukul 07:08 Wita, Minggu (29/6/2025). (Foto: PVMBG)
Lembata -

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah ratusan kali meletus dalam beberapa hari terakhir. Minggu (29/6/2025) pagi ini, gunung kembali meletus pada pukul 07.08 Wita.

Dikutip dari detikBali, sejak gunung berstatus level II Waspada ini erupsi, gemuruh sering terdengar di sejumlah wilayah hingga ke Kabupaten Flores Timur. Warga dipersilakan melakukan evakuasi mandiri, namun belum ada arahan yang mewajibkan warga menyelamatkan diri.

"Pemdes selalu berikan arahan bahwa jika oneket sot ayaka (kita takut sekali) ambil langkah mandiri," kata Kepala Desa Amakaka, Ambrosius Boyang, Minggu pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Ambrosius Boyang tetap mengingatkan warganya agar tetap mematuhi imbauan pemerintah dan petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Gunung Ile Lewotolok.

"Pemerintah selalu mengimbau masyarakat di setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat sesuai arahan dari pihak pemantau gunung dan pemerintah tingkat atas," imbuhnya.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, menjelaskan Gunung Ile Lewotolok pagi ini memuntahkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak atau 1.923 meter di atas permukaan laut.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 16,3 milimeter dan durasi kurang lebih 31 detik," kata Stanislaus dalam keterangan resmi, Minggu.

Warga diminta tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung lle Lewotolok. Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona juga diminta selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari guguran lava dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.

Selain itu, warga Desa Jontona dan Desa Todanara juga diminta tidak memasuki wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok. Kemudian, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran lava dari bagian selatan dan tenggara puncak Gunung Ile Lewotolok.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran lava dari bagian barat puncak Gunung Ile Lewotolok Lewotolok," imbuhnya.

Stanis mengingatkan warga yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok menggunakan masker pelindung mulut dan hidung. Hal itu bertujuan untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," pungkasnya.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads