Cerita Pendaki Irlandia yang Pernah Jatuh dan Selamat dari Jurang Rinjani

Internasional

Cerita Pendaki Irlandia yang Pernah Jatuh dan Selamat dari Jurang Rinjani

Devandra Abi Prasetyo - detikKalimantan
Sabtu, 28 Jun 2025 18:00 WIB
Pendaki asal Irlandia, Farrel Paul, jatuh di Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB, Rabu (9/10/2024). (Dok. Polres Lombok Timur)
Foto: Pendaki asal Irlandia jatuh di Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB, Rabu (9/10/2024). (Dok. Polres Lombok Timur)
Jakarta -

Seorang pendaki Irlandia bernama Paul Farrel menceritakan pengalamannya terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani. Peristiwa yang dialaminya itu hampir sama dengan yang menimpa Juliana Marins, turis asal Brasil yang meninggal saat pendakian.

Dikutip detikHealth dari BBC, Paul Farrel mendaki ke gunung setinggi 3.762 mdpl itu pada Oktober 2024 lalu. Paul mengakui pendakiannya ke Rinjani merupakan pengalaman yang cukup sulit dan berbahaya.

"Tanah di sana (Gunung Rinjani) berbeda, tempat yang membuat Anda seolah melangkah maju satu langkah dan mundur dua langkah. Karena kami berada di gunung berapi, medannya berpasir dan Anda bisa menenggelamkan kaki," ungkap Paul sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (28/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, meskipun dia telah melakukan persiapan, medan Rinjani yang rentan harus membuatnya selalu waspada karena mereka bisa tiba-tiba terpeleset.

"Meski begitu, aku tidak aman. Di tempat itu, kau bisa terpeleset kapan saja," lanjutnya.

Benar saja. Ketika Paul berusaha mengambil sarung tangannya yang lepas, tanah yang dipijaknya tiba-tiba longsor. Tubuh Paul pun meluncur ke dalam jurang berpasir dan sulit dihentikan. Beruntung ada batu di dekat jalur jatuhnya Paul dan dia segera memutar badannya ke pijakan batu tersebut.

Paul selamat dari meluncur lebih jauh. Namun, dia juga tidak bisa naik. Tubuhnya juga mengalami luka-luka karena benturan dengan benda keras. Dia hanya bisa menunggu rekannya mencari pertolongan dari tim yang lebih berpengalaman.

"Itu jelas sangat menakutkan. Saya berdoa kepada Tuhan agar saya bisa keluar dari sana dalam keadaan hidup, atau hanya dengan beberapa tulang yang patah," ceritanya.

Sekitar lima jam kemudian, tim penyelamat tiba di lokasi Paul. Pendaki Irlandia itu ditarik dengan menggunakan tali dan didampingi oleh satu orang dari bawah. Dia mengaku sangat lega ketika benar-benar bisa keluar dari jurang tersebut.

"Saya menyukai adrenalin dan olahraga ekstrem, tetapi situasi ini sudah sangat mendekati batas," katanya.

Medan pendakian Gunung Rinjani dikenal tidak ramah untuk para pemula. Selain dibutuhkan fisik kuat, pendaki juga harus tetap fokus selama perjalanan. Menurut Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) area puncak gunung itu terbilang rawan karena berpasir dengan kanan kiri adalah jurang.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads