Iran Umumkan Gencatan Senjata Setelah Perang 12 Hari dengan Israel

Iran Umumkan Gencatan Senjata Setelah Perang 12 Hari dengan Israel

Rolando Fransiscus Sihombing - detikKalimantan
Rabu, 25 Jun 2025 07:59 WIB
Iranian President Masoud Pezeshkian speaks during a meeting in Ilam, Iran, June 12, 2025. Irans Presidential website/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Foto: Iran's Presidential website/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Jakarta -

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan bahwa perang 12 hari dengan Israel telah berakhir. Hal ini diumumkan setelah gencatan senjata yang dinilai rapuh dengan Israel.

Dilansir detikNews dari AFP, Rabu (25/6/2025), Masoud Pezeshkian mengumumkan "berakhirnya perang 12 hari" yang dipaksakan oleh Israel, dalam sebuah pidato kepada rakyat Iran yang disiarkan oleh kantor berita Iran, IRNA.

"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel," kata Pezeshkian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran menyatakan siap berunding lagi dengan Amerika Serikat (AS), karena gencatan senjata dalam perang dengan Israel telah tercapai. Namun tampaknya Iran tetap "menegaskan hak-haknya yang sah" untuk penggunaan tenaga atom secara damai.

Pemerintah Israel juga bilang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinet "untuk mengumumkan bahwa Israel telah mencapai semua tujuan Operasi Rising Lion dan banyak lagi".

Ditambahkan bahwa mereka telah menghilangkan "ancaman eksistensial ganda" dari program rudal nuklir dan balistik Iran, seraya bersumpah untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata.

Sementara itu, badan keamanan utama Iran mengatakan pasukan mereka telah "memaksa" Israel untuk "secara sepihak" mundur. Garda Revolusi juga memuji salvo rudal yang ditembakkan ke Israel pada menit terakhir sebagai "pelajaran bersejarah dan tak terlupakan bagi musuh Zionis".

Artikel ini telah tayang di detikNews.




(rfs/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads